Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggandeng Korea Overseas Infrastructure & Urban Development Corporation (KIND) guna meningkatkan arus investasi dari Korea Selatan khususnya di bidang infrastruktur.adanya MoU seperti ini, tentunya akan menguntungkan kedua belah pihak
Penandatanganan nota kesepahaman dalam bidang kerja sama infrastruktur dan pembangunan wilayah perkotaan itu dilakukan oleh Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM Ikmal Lukman dan Executive Vice President KIND Han Kyu Lim pada perhelatan "Business Forum: Invest Indonesia" di Seoul, Jumat.
Kepala BKPM Thomas Lembong dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, mengatakan penandatanganan nota kesepahaman diharapkan dapat memperkuat kerja sama dan hubungan baik yang telah terjalin sejak lama dengan Korea Selatan, sehingga memudahkan para investor yang berminat untuk menanamkan modalnya di Indonesia terutama di bidang infrastruktur.
"Dengan adanya MoU seperti ini, tentunya akan menguntungkan kedua belah pihak. Kita dapat saling bertukar informasi dengan KIND, seperti daftar proyek yang potensial maupun peluang-peluang investasi di bidang infrastruktur dan pembangunan wilayah perkotaan," katanya.
Turut menyaksikan penandatanganan tersebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI Luhut Binsar Pandjaitan, Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi dan Chairman Korea-Indonesia Economic Cooperation Committee yang berada di bawah Korea Chambers of Commerce and Industry (KCCI) Yoon Chun-sung.
Baca juga: Indonesia undang Korsel berinvestasi di industri baterai mobil listrik
Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM Ikmal Lukman mengatakan ruang lingkup kerja sama berdasarkan nota kesepahaman itu meliputi pertukaran informasi umum yang terbuka untuk publik serta promosi dan fasilitasi proyek infrastruktur/pembangunan wilayah perkotaan di Indonesia.
"Untuk pertukaran informasi, BKPM selain dapat memberikan daftar proyek dan peluang investasi yang ada di Indonesia, juga bisa meminta investor rekomendasi dari KIND serta menyediakan studi kelayakan untuk proyek-proyek tersebut. Selain pertukaran informasi, kerja sama juga terkait dengan pertemuan bisnis" jelas Ikmal.
Saat ini KIND sedang menjajaki 48 proyek di Asia, 15 di antaranya berada di Indonesia. Proyek KIND di Indonesia tersebar di beberapa wilayah Pulau Jawa, Pulau Sumatera, Pulau Sulawesi, dan Pulau Kalimantan.
Sektor-sektor yang diminati antara lain transportasi, lingkungan, logistik, pembangkit listrik, pembangunan wilayah perkotaan, dan instalasi pengolahan air.
Baca juga: Korsel paparkan hambatan pengusaha untuk berinvestasi di Indonesia
Executive Vice President KIND Han Kyu Lim mengakui Indonesia telah menjadi salah satu pasar terpenting di dunia, terutama bagi bagi perusahaan konstruksi Korea Selatan.
"Kami selalu ingin menjalin kemitraan yang baik dengan Pemerintah Indonesia dan perusahaan swasta. Penandatanganan MoU ini sangat berarti karena akan mendorong komunikasi yang lebih aktif dan memungkinkan adanya kerja sama yang efektif. KIND akan melakukan upaya terbaik untuk meningkatkan partisipasi perusahaan Korea Selatan dalam proyek infrastruktur dan pembangunan perkotaan Indonesia bekerja sama dengan BKPM," ungkap Han.
Menurut data BKPM, investasi asal Korea Selatan didominasi sektor industri mesin dan elektronik (15 persen); pertambangan (13 persen); gas dan air (9 persen); industri sepatu (8 persen); serta industri karet dan plastik (8 persen).
Sebagian besar investasinya masih berada di Pulau Jawa, diikuti dengan Kalimantan dan Sumatera. Sementara itu, total realisasi investasi sejak tahun 2014 sampai Triwulan II tahun 2019 ini mencapai 7,5 miliar dolar AS dengan realisasi investasi mencapai 2 miliar dolar AS pada tahun 2017 dan 1,6 miliar dolar AS pada tahun 2018.
Baca juga: BKPM dorong percepatan realisasi investasi Korea Selatan
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019