Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) akan mengumpulkan 100 pengusaha untuk diajukan kepada Presiden dalam rangka membantu pemerataan ekonomi nasional.
"Saat Musyawarah Nasional XVI Hipmi lalu, Pak Jokowi minta 20 nama, kita akan berikan 100 nama pengusaha yang kompeten dan punya 'track record' yang jelas, mudah-mudahan 100 nama ini bisa diterima semuanya oleh Bapak Presiden untuk memberikan pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia," ujar Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI Mardani H. Maming periode 2019-2022 di Jakarta, Jumat.
Ia mengemukakan bahwa 100 pengusaha HIPMI itu nantinya diharapakan dapat berkolaborasi dengan pemerintah. Dengan begitu, akan terbuka peluang untuk menghasilkan lapangan pekerjaan serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Perlu sekali pengusaha-pengusaha muda ini bisa naik kelas karena dapat membuat pemerataan ekonomi di negeri kita," ucapnya.
HIPMI melakukan seleksi terhadap pengusaha baik dari kota maupun daerah yang selanjutnya akan diajukan kepada Presiden untuk mendukung program pemerintah.
Peran pemerintah dinilai besar dalam mendorong pengusaha nasional menjadi pemain utama di dalam negeri sekaligus melahirkan konglomerat baru.
"Kita sebagai pengusaha apalagi tergabung di HIPMI harus menjadi pemain utama dan tuan di negeri kita sendiri," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dalam sambutannya saat pembukaan Musyawarah Nasional XVI HIPMI, mendorong munculnya konglomerat-konglomerat baru di Indonesia.
"Jadi kalau tadi Adinda Bahlil menyampaikan perlu konglomerat baru. Perlu saya ingatkan bahwa 3 tahun lalu saya sudah minta kepada HIPMI, Kadin, 20 nama (konglomerat baru). Tapi sampai sekarang saya belum dapat 20 nama itu. Saya tidak tahu apakah masih dalam proses seleksi atau dalam proses yang lainnya," kata Presiden.
Bahlil yang dimaksud adalah Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Bahlil Lahadalia periode 2015-2019.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019