Pelatih tim nasional U-16 Indonesia Bima Sakti menyebut skuatnya seharusnya menang dengan skor lebih dari 8-0 atas Brunei Darussalam pada laga Grup G Kualifikasi Piala Asia U-16 AFC 2020, Jumat.Saya ingin pemain membuat gol di babak kedua dengan proses yang benar. Pemain mengikuti instruksi dan saya bersyukur akhirnya kami mampu menang dengan skor yang lumayan
"Sebenarnya kami bisa mencetak lebih banyak gol khususnya di babak pertama," kata Bima usai pertandingan di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta.
Menurut pelatih asal Balikpapan itu, banyak peluang tercipta pada 45 menit pertama, tetapi para pemain hanya bisa membuat dua gol yang salah satunya lewat tendangan penalti Ahmad Athalla Araihan pada menit ke-15.
Saat jeda, Bima mengaku menginstruksikan skuatnya untuk meningkatkan koordinasi di lini serang dan pemainnya fokus agar bisa membuat gol sebanyak-banyaknya. Harapan ini tercapai setelah Indonesia membuat enam gol tambahan usai jeda.
"Saya ingin pemain membuat gol di babak kedua dengan proses yang benar. Pemain mengikuti instruksi dan saya bersyukur akhirnya kami mampu menang dengan skor yang lumayan," kata Bima.
Bek timnas U-16 Kadek Arel Priyatna menegaskan bahwa kemenangan atas Brunei dicapai berkat dukungan seluruh elemen tim dan masyarakat Indonesia.
Baca juga: Indonesia gunduli Brunei delapan gol tanpa balas
Dia berharap Indonesia fokus menghadapi China pada laga penentuan juara Grup G yang akan langsung lolos ke putaran final Piala Asia U-16 2020.
"Semoga kami bangkit di pertandingan tersebut," tutur Kadek.
Indonesia menantang China di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (22/9) pukul 19.00 WIB.
Indonesia harus menang untuk menjadi juara grup dan mengunci satu tempat ke Piala Asia U-16 2020.
Walau menang 8-0 atas Brunei, Indonesia belum bisa menggeser China yang sama-sama mengemas sembilan poin, dari puncak klasemen Grup G, karena Indonesia kalah selisih gol. Indonesia 26 gol, sedangkan China 28 gol.
Baca juga: China gusur Indonesia dari puncak klasemen Grup G
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019