Manajer tim cabang olahraga tinju Sulsel pada Pra PON XX 2019 di Kota Ternate, Muhammad Tawing yang dikonfirmasi dari Makassar, Sabtu, mengatakan ketiga petinju Pertina Sulsel tersebut yakni M Jafar, Muh Idris dan Abdul Sada.
"Jafar yang turun di kelas 56 Kilogram (kg) mampu mengalahkan Muh Santri, wakil dari Sulawesi Tengah (Sulteng). Sementara Muh Idris mampu memupus ambisi petinju senior andalan Jawa Timur (Jatim) berpostur tinggi besar, Apniel Daniel," katanya.
Baca juga: 22 Provinsi ikut Pra PON di Malut
Pada partai terakhir dari 30 partai yang dipertandingkan, Abdul Sada, salah satu petinju asal Sasana Tinju Kostrad Kariango ini menyusul dua koleganya setelah menang mutlak atas petinju Kalimantan Timur (Kaltim) berdarah Bugis, Indra Faisal di kelas 69 kg.
Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PP-Pertina) pada hari pertama mempertandingkan 35 partai. Lima partai di antaranya akan diisi oleh petinju Sulsel. Masing-masing dua petinju putri, Sri Rahayu yang turun di kelas 45 kg akan berhadapan dengan Jesica, petinju asal Kalimantan Barat.
Sedangkan Indriawati Haer, yang akan naik ring di kelas kelas 54 kg akan menantang petinju kuat wakil dari Papua Barat, Adelin M Sroyer.
Baca juga: PSSI targetkan sepak bola Pra-PON mulai November 2019
Tiga petinju Sulsel lainnya turun pada kategori putra. Mereka adalah Samsudin kelas 46 kg akan bertemu petinju Maluku, Dilan Isikiwar. Sedangkan Daud Fairyo yang turun di kelas 64 kg berhadapan dengan Agus Rolian, petinju berpengalaman asal Nusa Tenggara barat (NTB). Satu wakil Sulsel lainnya yakni Charles Matiandago di kelas 75 kg juga akan berhadapan dengan petinju tuan rumah Maluku Utara yang sarat pengalaman, Ferry Ressy Umboh.
"Persipan Sulsel di Pra PON cukup matang. Karena itu saya yakin di hari kedua lima atlet kami yang akan naik ring bisa mengatasi lawan-lawannya. Oleh karena itu saya juga meminta kepada masyarakat Sulsel untuk mendoakan atlet-atlet Sulsel yang tengah berjuang merebut tiket menuju PON XX 2020 di Papua,” kata Ketua Pertina Kota Makassar ini.
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019