PLN berhasil mewujudkan interkoneksi sistem kelistrikan antara Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.
"Puji syukur kami panjatkan atas keberhasilan ini. Kini, sistem kelistrikan di Sultra semakin andal dengan pasokan tambahan dari Sulsel. PLN akan semakin efisien dari segi biaya pokok penyediaan,” tutur General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi Bagian Selatan, I Putu Riasa, dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Makassar, Sabtu.
Capaian ini ditandai melalui keberhasilan pengoperasian tegangan satu jalur terhadap jaringan transmisi bertegangan 150 kilo volt (kV) yang terbentang dari Wotu (Sulawesi Selatan) hingga Kendari (Sulawesi Tenggara).
Berlokasi di Gardu Induk Malili dan Lasusua, pengoperasian ini berhasil mengoptimalkan sistem kelistrikan wilayah Sulawesi Bagian Selatan, meningkatkan keandalan dan efisiensi sistem kelistrikan Sulawesi Tenggara.
Baca juga: Dukung program Jokowi kembangkan pariwisata Sulut, PLN siap investasi
Surplus daya sebesar 400 mega watt (MW) di Sulawesi Selatan, kini dapat terpasok ke sistem Sulawesi Tenggara.
Manager Unit Pelaksana Proyek Pembangkit dan Jaringan, Hidbar Saragih menjelaskan interkoneksi ini merupakan buah dari penyelesaian pembangunan yang meliputi 1.265 menara jaringan transmisi dan 6 (enam) gardu induk yang membentang dari Wotu, Malili, Lasusua, Kolaka, Unaaha hingga Kendari.
"Dalam waktu singkat, pengoperasian tegangan akan dilanjutkan ke jalur kedua. Kami berharap dukungan dari seluruh pihak terkait dapat berlanjut guna meningkatkan keandalan interkoneksi ini,” jelasnya.
Wujudkan program 35.000 MW, PLN terus menggenjot pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan. Khusus di Sulawesi, PLN menargetkan interkoneksi Pulau Sulawesi dapat terwujud di akhir tahun 2019.
PLN juga menargetkan pada 2027, pembangunan pembangkit dengan total daya sebesar 1.765 MW, Gardu Induk dengan kapasitas total 4.813 MVA dan transmisi dengan panjang total 4.361 Kms.
Baca juga: Politisi ini minta industri mobil listrik dibangun di Sulawesi Tengah
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019