Tim berjuluk All Blacks itu tampil dominan selama lima menit pada babak pertama yang menghasilkan dua tries. Selandia Baru kemudian mampu menahan kebangkitan sang lawan pada babak kedua untuk mencatatkan kemenangan penting di Pool B.
Pada awal pertandingan, Afsel menikmati keunggulan teritorial namun tidak mampu melewati garis akhir. Mereka harus bergantung pada penalti Handre Holland untuk mendapatkan poin pada babak pertama.
Permainan sempat diwarnai beberapa kesalahan saat menguasai bola dari kedua tim pada fase awal laga.
Pertahanan kokoh Afsel terekspos dengan kegagalan tekel sebanyak 26 kali, yang membuat "All Blacks" mampu unggul.
Selandia Baru dipaksa bermain di area sendiri pada sebagian besar jalannya kuarter pertama, sampai breakout Richie Mo'unga membawa mereka keluar dari posisi sulit.
Afsel mampu menggagalkan "try" itu, namun Mo'unga mendarat pada penalti untuk menyamakan kedudukan. Pada kesempatan berikutnya, Sevu Reece melaju sepanjang 60 meter yang berakhir dengan "try" George Bridge.
Anton Lienert-Brown memicu serangan balik panjang lain dari Selandia Baru, yang berakhir dengan Scott Barett mencetak poin melalui try.
Afsel membutuhkan delapan menit di babak kedua untuk mendapatkan try pertama mereka, melalui Pieter-Steph du Toit yang menembus pertahanan dari Aaron Smith.
Pollard memperkecil ketertinggalan Afsel melalui drop goal 40 meter. Tetapi penalti-penalti larut dari Mo'unga dan Beauden Barrett membawa All Blacks mengamankan sepuluh poin.
Di pool C, Prancis mempecundangi Argentina melalui kemenangan tipis 23-21 pada pertandingan yang dimainkan lebih awal. Sementara itu di Pool D, Australia mencatatkan kemenangan dominan 39-21 atas Fiji.
Baca juga: Jepang membuka penampilan di Piala Dunia Rugby dengan tundukkan Rusia
Baca juga: Timnas rugbi Indonesia butuh banyak pertandingan tingkat internasional
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019