• Beranda
  • Berita
  • KNKT: Penyebab kecelakaan pesawat Twin Otter belum bisa dipastikan

KNKT: Penyebab kecelakaan pesawat Twin Otter belum bisa dipastikan

23 September 2019 07:46 WIB
KNKT: Penyebab kecelakaan pesawat Twin Otter belum bisa dipastikan
Tim SAR gabungan bersiap menuju lokasi kecelakaan pesawat Twin Otter PK-CDC di lereng pegunungan Distrik Hoeya, Kabupaten Mimika, Papua, Senin (23/9/2019). (ANTARA/HO/SAR Timika)
Investigator Komite Nasional Kecelakaan Transportasi atau KNKT Chaerudin belum bisa memastikan faktor penyebab kecelakaan pesawat Twin Otter DHC6 PK-CDC milik PT Carpediem di lereng pegunungan Distrik Hoeya, Kabupaten Mimika, Papua pada Rabu (18/9).

"Saya masih menunggu data yang masuk. Kalau sudah ada, mungkin saya bisa memberikan penjelasan," kata Chaerudin di Timika, Senin.

Sementara itu aktivitas di posko utama operasi SAR Bandara Mozes Kilangin Timika sejak Senin pagi terlihat meningkat untuk mendukung rencana evakuasi para korban pesawat Twin Otter PK-CDC dari lokasi kecelakaan pesawat tersebut ke Timika.

Empat personel Basarnas Timika telah diberangkatkan ke lokasi jatuhnya pesawat Twin Otter PK-CDC itu dengan membawa perlengkapan mountaineering.

Mereka diterbangkan ke Ilaga, Kabupaten Puncak, menggunakan pesawat Twin Otter PK-CDJ PT Carpediem dan selanjutnya
berpindah armada menggunakan helikopter L SA 315 PK-IWB milik PT Intan Angkasa menuju posko evakuasi korban kecelakaan pesawat Twin Otter PK CDC di Kampung Mamontoga, Distrik Hoeya.
Tim SAR gabungan menerima arahan dari Komandan Lanud Yohanes Kapiyau Timika Letkol Penerbang Sugeng Sugiharto sebelum menuju lokasi kecelakaan pesawat Twin Otter PK-CDC di lereng pegunungan Distrik Hoeya, Kabupaten Mimika, Papua, Senin (23/9/2019). (ANTARA/HO/SAR Timika)

Sebelum diberangkatkan, tim evakuasi menerima briefing oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Timika Monce Brury dan Komandan Lanud Yohanes Kapiyau Timika Letkol Penerbang Sugeng Sugiharto.

Posko utama SAR di Bandara Mozes Kilangin Timika pada Minggu (22/9) mengonfirmasikan telah menemukan benda-benda yang diduga serpihan pesawat Twin Otter PK-CDC tersebut di lereng pegunungan Distrik Hoeya, Kabupaten Mimika pada ketinggian 13.453 kaki atau sekitar 3.900 meter di atas permukaan laut.

Serpihan yang diduga milik pesawat Twin Otter PK-CDC itu diketahui berada pada koordinat 4 derajat 7 menit 27,11 Lintang Selatan dan 137 derajat 29 menit 18,39 Bujur Timur.

Lokasi itu berjarak sekitar 44 notical mile pada radial 58 derajat dari Timika.
Baca juga: Flash - Tim SAR temukan puing diduga pesawat Twin Otter
Baca juga: Tiga helikopter angkut korban kecelakaan pesawat Twin Otter

 

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019