Amerika Serikat dan Arab Saudi telah menyalahkan Iran atas serangan 14 September yang mulanya mengurangi separuh produksi minyak Saudi. Kelompok al Houthi Yaman dukungan Iran mengaku bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
"Inggris mengaitkan tanggung jawab dengan kemungkinan yang begitu besar terhadap Iran atas serangan Aramco. Kami kira sangat mungkin bahwa Iran memang yang bertanggung jawab," kata Johnson kepada awak media dalam perjalanannya menghadiri Majelis Umum PBB di New York.
Baca juga: Saudi tunggu investigasi sebelum respon serangan kilang minyak
"Kami akan bekerja sama dengan rekan kami Amerika dan Eropa untuk membuat tanggapan, yang berupaya meredakan ketegangan di kawasan Teluk."
Seorang pejabat Inggris mengatakan klaim tanggung jawab al Houthi "tidak masuk akal", dengan skala, kecanggihan dan jangkauan serangan yang tak sesuai dengan kemampuan mereka.
"Tidak masuk akal itu tidak akan diizinkan oleh pemerintah Iran," kata pejabat tersebut.
Saat ditanya apakah Inggris akan mengesampingkan tindakan militer, Johnson menuturkan pihaknya akan mencermati usulan Amerika Serikat untuk berbuat lebih banyak membantu membela Arab Saudi.
"Jelas jika diminta, entah itu oleh Arab Saudi atau oleh Amerika, untuk berperan maka kami akan mempertimbangkan dengan cara apa kami bisa bermanfaat," kata dia.
Johnson mengatakan akan membahas aksi Iran di kawasan dengan Presiden Hassan Rouhani di pertemuan PBB, serta mendesak pembebasan sejumlah warga negara Iran berkebangsaan ganda, yang katanya ditahan "secara ilegal dan sewenang-wenang."
Sumber: Reuters
Baca juga: Aramco beberkan kronologi serangan 14 September
Baca juga: Putin diskusikan serangan kilang minyak dengan putra mahkota Saudi
Baca juga: Iran tolak klaim AS berada di balik serangan minyak Saudi
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019