3.972 warga terserang ISPA di Palangka Raya

23 September 2019 14:18 WIB
3.972 warga terserang ISPA di Palangka Raya
Arsip Foto. Pasien mendapatkan perawatan di Rumah Oksigen RSUD Doris Sylvanus, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Rabu (18/09/2019), karena mengalami gangguan penafasan akibat paparan kabut asap. Pemerintah menyediakan pelayanan rumah oksigen gratis di rumah sakit dan puskemas bagi warga yang membutuhkan. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras.
Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya di Provinsi Kalimantan Tengah mencatat 3.972 warga kota mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dalam lima pekan mulai dari pertengahan Agustus sampai pertengahan September 2019, saat kabut asap kebakaran hutan dan lahan meliputi wilayah tersebut.

"Data itu dihimpun selama lima pekan terhitung sejak pekan ke-33 atau sekitar pertengahan Agustus 2019 hingga pekan ke-37 atau pertengahan September 2019," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Andjar Hari Purnomo, Senin.

Ia memerinci, Dinas Kesehatan mencatat ada 777 penderita ISPA pada pekan ke-33 (11--17 Agustus), 718 penderita selama 18--24 Agustus, dan 656 penderita selama 25--31 Agustus.

Jumlah penderita ISPA di Palangka Raya meningkat menjadi 826 pada pekan ke-36 (1--7 September) dan bertambah lagi menjadi 992 orang pada pekan berikutnya.

Menurut data Dinas Kesehatan, penderita ISPA kebanyakan balita dan anak-anak, yang ketahanan tubuhnya masih lemah.

Guna mengantisipasi dampak paparan asap kebakaran hutan dan lahan, pemerintah kota sudah menyediakan ruang-ruang oksigen serta menyiapkan ambulans dan mobil oksigen untuk melayani warga.

Pemerintah juga menanggung biaya perawatan warga yang mengalami gangguan kesehatan akibat paparan kabut asap kebakaran hutan dan lahan.

Baca juga:
Palangka Raya perpanjang libur sekolah karena kabut asap
Udara Kota Palangka Raya masuk ke kategori berbahaya

Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019