Massa yang terdiri ribuan mahasiswa dari 25 perguruan tinggi di Jawa Barat teresebut mencoba membuka pagar Kantor DPRD Jawa Barat. Sedangkan polisi yang berjaga juga melakukan pertahanan dengan dilengkapi tameng serta kelengkapan lainnya.
Akhirnya pagar terbuka dan sempat terjadi saling dorong antara mahasiswa dan polisi. Hingga aksi tersebut berujung baku hantam antara mahasiswa dengan polisi.
Situasi yang memanas tersebut terjadi kurang lebih 10 menit. Kemudian aksi kembali berjalan kondusif setelah aparat dan mahasiswa berkomunikasi.
Sebelumnya aksi mahasiswa yang menuntut untuk menolak adanya revisi RUU KPK, RUU KUHP, RUU PAS dan RUU Pertanahan yang akan disahkan DPR itu diwarnai pembakaran ban serta orasi-orasi yang berisi tuntutan.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Hasbullah Rahmad juga sempat keluar dan berkomunikasi dengan massa aksi. Massa menuntut untuk bisa masuk dan beraudiensi langsung dengan legislator Jawa Barat agar tuntutannya bisa diteruskan ke DPR RI.
"Hari ini, walaupun kita dari kampus yang berbeda tapi memiliki satu tujuan yang sama, yakni kita menolak RUU KPK, RUU KUHP, RUU PAS dan RUU Pertanahan," kata Presiden Mahasiswa Universitas Pasundan, Fauzan Pratama, di sela-sela unjuk rasa.
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019