Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) memberangkatkan sekitar 100 relawan dan 100 ton bantuan logistik pangan ke Provinsi Riau untuk membantu korban yang terkena dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sana.Relawan-relawan ini akan dikerahkan selama dua pekan,
"Karena Riau yang paling eskalatif. Ini informasi dari relawan. Tetapi kami tidak hanya akan melakukan aksi di Riau, dan kali ini pun kami hadir hampir di semua provinsi," kata Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin kepada media setelah membuka apel pemberangkatan relawan di Gunung Sindur, Bogor, Senin.
Selain ke Riau, cabang ACT yang berada di beberapa daerah juga mengirimkan bantuan, contohnya ACT cabang Medan yang dikerahkan ke Jambi, ACT cabang Bengkulu dan Lampung dikerahkan ke Sumatera Selatan dan juga cabang-cabang lain ACT yang terus mengirimkan bantuan ke seluruh wilayah yang terkena dampak karhutla.
Baca juga: ACT Aceh-MRI kirim relawan atasi bencana asap di Riau
Pengerahan bantuan tersebut merupakan pengiriman bantuan gelombang keenam setelah sebelumnya juga mengirimkan bantuan-bantuan lain ke Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Kepulauan Riau dalam rangka membantu penanganan bencana karhutla.
Dalam pengiriman bantuan gelombang keenam tersebut, ACT mengirimkan sekitar 100 personel yang sebagian besar adalah ahli pemadaman kebakaran, ahli medis dan logistik.
"Relawan-relawan ini akan dikerahkan selama dua pekan. Karena menurut info daya tahan relawan itu dua pekan. Jadi kami sedang menyiapkan perguliran, pergantian relawan," ujarnya.
Sementara itu, bantuan logistik pangannya juga sebanyak 100 ton, berupa beras hampir 60 ton, biskuit, susu, makanan siap saji dan juga air mineral.
Ahyudin, yang juga merupakan Presiden Global Islamic Philantrophy, mengatakan bantuan pada gelombang keenam lebih difokuskan pada bantuan logistik mengingat aktivitas perekonomian di wilayah terdampak lumpuh.
Baca juga: ACT Sumbar kirim relawan bantu penanganan dampak asap Riau
"Bantuan kali ini lebih banyak untuk membantu kebutuhan logistik pangan karena masyarakat korban bencana asap mereka tidak bisa lagi bermatapencaharian di luar rumah," tambahnya.
"Karena kami melihat masyarakat di desa-desa yang terpapar sama sekali tidak bisa beraktivitas ekonomi. Jadi saya ingin meyakinkan bahwa bencana ini bukan sekadar memapar kesehatan masyarakat, tetapi juga ekonomi masyarakat," tambahnya.
Setelah gelombang keenam tersebut, ACT akan secepatnya mengirimkan ribuan ton bantuan melalui kapal kemanusiaan yang akan dikirimkan ke posko-posko penyaluran bantuan ACT.
"Secepatnya kita akan berangkatkan bantuan dalam skala besar yaitu melalui kapal kemanusiaan. Kapal kemanusiaan ini di atas 1.000 ton. Bantuan kami akan lebih fokus di bantuan pangan," kata Ahyudin.
Baca juga: ACT Madiun galang dana untuk korban asap di Sumatra dan Kalimantan
Pewarta: Katriana
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019