"Sekarang masih terus ya penanganan dilakukan aparat keamanan, yah, terutama di Wamena ada pembakaran dan sudah ada korban juga dari kedua belah pihak," kata Wiranto kepada wartawan di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin.
Wiranto tidak menjelaskan secara perinci situasi keamanan di Papua, khususnya di Wamena.
Baca juga: Baku tembak di Puncak Papua, Wiranto tunggu laporan resmi
"Secara perinci nanti karena disampaikan oleh Humas Mabes Polri atau besok setelah kita dapat laporan lengkap kami sampaikan kepada masyarakat agar tidak ada kekeliruan," kata Wiranto.
Mantan Panglima ABRI ini menginginkan agar penjelasan terkait dengan kericuhan di Wamena akan dilakukan secara profesional dan tidak sembarangan.
"Karena ini menyangkut keamanan nasional," tuturnya.
Baca juga: Papua Terkini - Empat orang meninggal akibat demo anarkis di Waena
Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Pol. Rudolf Rodja menyebutkan empat orang meninggal akibat demo anarkis yang terjadi di Waena, Senin, termasuk seorang anggota TNI AD.
"Benar dari empat orang yang meninggal, termasuk tiga warga sipil dan satu anggota TNI AD. Pada saat ini, jenazahnya masih di RS Bhayangkara," kata Kapolda.
Penyebab kematian ketiga warga sipil itu, kata Kapolda, belum dapat dipastikan karena masih diperiksa dokter.
Baca juga: Tujuh aparat keamanan terluka, satu anggota TNI meninggal di Waena
Ia menyebutkan penyebab kematian Praka Zulkifli, anggota Yonif 751 Raider, akibat luka-luka diduga terkena benda tajam dan lemparan batu.
Dari laporan yang diterimanya, terungkap aksi anarkis yang dilakukan pedemo itu terjadi di kawasan Expo, Waena saat mereka dipulangkan dari halaman Universitas Cenderawasih dengan menggunakan 15 truk.
Namun, saat melintas di Jembatan Waena, mereka minta diturunkan, lantas menyerang anggota TNI AD yang sedang sarapan.
"Usai menyerang, pedemo melarikan diri ke kawasan Expo sambil menyerang pasukan," jelas Irjen Pol. Rodja yang pernah sebagai Kapolda Papua Barat.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019