Pada era industri 4.0, akan dibutuhkan sebanyak 17 juta tenaga kerja yang melek digital
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan sumber daya manusia (SDM) yang menguasai teknologi mampu menopang pembangunan ekonomi yang berbasis inovasi.
“Selain itu, potensi kita juga didukung oleh lebih dari 60 juta masyarakat yang sudah punya smartphone. Ini merupakan pasar yang sangat besar. Makanya sedang ada pembahasan tentang investasi yang nanti membuat smartphone menjadi mudah diakses oleh masyarakat dengan harga yang lebih terjangkau,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto lewat keterangannya di Jakarta, Senin.
Menurut Menperin, penguasaan teknologi menjadi penting karena untuk menopang produktivitas agar semakin mudah dan efisien.
“Pembangunan SDM ini juga menyasar kepada para generasi muda yang rata-rata memang pada lahap teknologi, sehingga diharapkan mampu menjadi salah satu pilar dalam mendorong keberhasilan Indonesia untuk bersaing secara global,” paparnya.
Baca juga: Pelatihan vokasi dengan 3R siapkan SDM unggul revolusi industri 4.0
Oleh karena itu, pemerintah fokus menjalankan berbagai program strategis dalam memacu kualitas SDM Indonesia yang kompeten, termasuk di sektor industri. Hal ini sebagai langkah kesiapan untuk memasuki era ekonomi digital dan menerapkan industri 4.0.
“Pada era industri 4.0, akan dibutuhkan sebanyak 17 juta tenaga kerja yang melek digital dengan komposisi 30 persen bekerja di sektor industri manufaktur dan 70 persen sebagai sektor penunjangnya. Selain itu, implementasi industri 4.0 diproyeksi memberikan tambahan ekonomi sebesar 150 miliar dolar AS sampai 2025,” ungkapnya.
Airlangga menjelaskan era industri 4.0 ditandai dengan perkembangan berbagai teknologi digital, seperti internet of things, artificial intelligent, big data, robotic, cloud computing, additive manufacturing, dan nanoteknologi.
“Teknologi akan menyebabkan terjadinya pergeseran bagaimana kita bekerja. Jadi, pekerjaannya tidak berubah, tetapi tugasnya atau task-nya yang berubah,” terangnya.
Baca juga: Kompetensi SDM masih jadi tantangan industri Indonesia
Untuk itu, SDM Indonesia harus bisa mengantisipasi perubahan tersebut. Saat ini, pendidikan nasional perlu diarahkan untuk siap menerima perkembangan teknologi industri 4.0.
“Maka itu, manager-manager transformasi sangat diperlukan, bahwa sekarang sudah terjadi transformasi industri 4.0,” katanya.
Airlangga menambahkan pemerintah sedang gencar menumbuhkan wirausaha muda di sektor industri kreatif atau pelaku startup. Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI) mencatat, jumlah startup di Indonesia pada 2018 mencapai 992 perusahaan rintisan.
“Kami yakin tidak sedikit dari mereka merupakan penyedia teknologi yang dapat menghasilkan teknologi digital yang aplikatif dan solutif bagi sektor industri kecil dan menengah (IKM). Sehingga keberadaan startup menjadi hal yang penting untuk mengakselerasi transformasi digital melalui penerapan teknologi digital,” tuturnya.
Baca juga: Wapres JK: Tidak cukup membangun infrastruktur namun juga didukung SDM
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019