Pantauan Antara di Staisun Palmerah sekitar pukul 17.00 WIB sebanyak lima orang mengalami lemas dan mengeluhkan sesak nafas dan pusing saat masuk ke stasiun.
Baca juga: Demo mahasiswa, sejumlah pendemo terkapar di Stasiun Palmerah
Baca juga: Demo mahasiswa, peserta wanita dievakuasi akibat gas air mata
Baca juga: Demo mahasiswa di depan DPR RI ricuh
Petugas Stasiun dan tim medis membantu mengevakuasi kelima mahasiswa tersebut ke posko darurat yang ada di pintu masuk stasiun.
Posko tersebut dibuat situasional untuk menampung mahasiswa yang kehabisan oksigen akibat terkena gas air mata.
Jumlah mahasiswa terus bertambah dari lima orang menjadi 10 dan kini sudah ada sekitar 15 orang mendapatkan pertolongan pertama.
Para mahasiswa yang mengalami kekurangan oksigen berasal dari sejumlah kamus seperti STEMIK Bani Saleh Bekasi, STIKES Bani Saleh Bekasi, ISIP Jakarta dan Politeknik APP Jakarta.
David Arifin, Asisten manajer kesehatan pelayanan penumpang PT KCI mengatakan pihaknya sudah mengantisipasi hal ini dengan menyiagakan tim medis di tiga stasisun.
"Kita siagakan di Stasiun Palmerah, Tanah Abang, dan Gondangdia," kata David.
Tim kesehatan terdiri petugas medis berjumlah tiga orang dan dibantu petugas KCI lainnya.
Menurut dia situasi seperti ini sudah terbaca sehingga sudah diantisipasi, seperti pengalaman saat aksi 212.
"Memang sudah kita antisipasi karena ada demo mahasiswa ini kita siapkan posko medis," kata David.
David menyebutkan para mahasiswa mengalami kelelahan dan kehabisan oksigen akibat terkena gas air mata.
Petugas memeriksa kondisi kesehatan mahasiswa mengukur kadar oksigen di dalam tubuh menggunakan alat ukur otomatis, mahasiswa dibantu diberi oksigen tambahan, dan obat maag.
Selain mengeluhkan sesak nafas, pusing dan mual, ada juga mahasiswa yang diberi infus karena maag.
Hingga berita ini diturunkan sejumlah mahasiswa sudah berangsur pulih kondisinya, salah satu mahasiswa yang tadi terbaring mendapat infus juga sudah mulai bisa duduk lagi.
"Kondisi mereka sudah berangsur pulih, rata-rata mengeluh sesak karena terkena gas air mata, dan ada juga yang kena maag," kata David.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019