Tembakan pertama dilakukan pada pukul 18.27 WIB dan mengakibatkan mahasiswa semakin liar melemparkan batu dan botol air mineral ke pos penjagaan di gedung Belakang DPR RI.
Tembakan kedua dilakukan pada pukul 18.35 WIB dan diarahkan ke bagian kanan massa yang berkumpul.
"Adik-adik sudah menyalahi aturan, ini sudah bukan demo," kata petugas polisi yang berada di mobil komando di belakang Gedung DPR RI.
Baca juga: Demo mahasiswa, peserta wanita dievakuasi akibat gas air mata
Baca juga: Naik kereta, massa mahasiswa terus berdatangan menuju DPR RI
Baca juga: Demo mahasiswa di depan DPR RI ricuh
Sebelumnya, polisi telah menembakan gas air mata sebanyak dua kali di wilayah belakang Gedung DPR RI untuk memukul mundur mahasiswa yang masih bertahan.
Total sudah empat kali gas air mata ditembakan ke arah massa mahasiswa.
Hingga berita ini disiarkan massa mahasiswa masih berkumpul dan menyanyikan lagu nasional "Tanah Airku".
Sebelumnya, mahasiswa merusak pagar gedung belakang DPR RI dan menyebabkan pos penjagaan DPR RI rusak berat akibat tertimpuk batu dan botol air mineral.
Akibat tembakan gas air mata yang pertama dan kedua di belakang Gedung DPR RI banyak peserta wanita yang menjadi korban dari gas air mata seperti sesak nafas dan pingsan.
Para peserta aksi tersebut dilarikan ke Stasiun Pamerah untuk mendapatkan penanganan medis.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019