"Ada 12 perwakilan Sumsel di DPR RI, tentu aspirasi ini dapat disampaikan," kata Anita Noeringhati saat menemui ratusan mahasiswa se-Sumsel di Jalan POM IX, Selasa.
Saat menemui mahasiswa, Anita juga ditemani anggota DPRD Sumsel lainnya yang baru saja dilantik bersamaan dengan pecahnya kericuhan antara polisi dan mahasiswa.
Baca juga: 28 mahasiswa dilarikan ke rumah sakit akibat ricuh di DPRD Sumsel
Menurut dia DPRD Sumsel tetap akan mengawal aspirasi mahasiswa dan menganggap kawalan tersebut bagian dari tugas DPRD yang mewakili kepentingan Sumsel.
"Silahkan mahasiswa buat surat pernyataan, kami akan tandatangani sebagai kesepakatan akan mengawal aspirasi ini," ujar Anita disambut gemuruh massa yang melingkarinya.
Baca juga: Hujan deras tak surutkan mahasiswa di Palembang blokade jalan
Sementara Presiden Mahasiswa Unsri, Nikmatul Hakiki, mengatakan ada lima poin tuntutan yang diminta mahasiswa agar pemerintah tidak meneruskannya.
"Kami menolak RUU KPK karena koruptor bebas dengan rakyat, menolak RUKHP karena seperti mengebiri hak demokrasi, menolak rancangan pertanahan, menolak UU Mineral dan batubara serta mengadili koruptor sebenarnya," kata Nikmatul.
Baca juga: Demonstrasi mahasiswa di DPRD Sumsel ricuh
Usai ditemui Ketua DPRD Sumsel, para mahasiswa pun membubarkan diri secara tertib, sebagian menyempatkan diri berfoto-foto dan sebagian lainnya menuju RS Charitas untuk melihat 28 korban saat kericuhan terjadi.
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019