"Kami terus mendorong inovator tidak hanya bekerja sampai menemukan inovasi, tapi bagaimana mempertahankan inovasi tersebut agar terus berlanjut menjadi produk," ujar Supriyantoro di Jakarta, Selasa.
Inovasi di bidang kesehatan, kata dia, baik hasil karya akademisi, praktisi
maupun kelompok masyarakat, dapat dihilirisasi atau menjadi purwarupa. Dengan cara mengindentifikasi inovasi di setiap daerah sehingga ada pihak-pihak yang tertarik untuk mengembangkan sampai ke tingkat nasional, bahkan dapat bersaing di pasar global.
Dia menambahkan kompetisi di bidang kesehatan, seperti IndoHCF Innovation Award III-2019, memunculkan inovasi baru di bidang kesehatan, baik dari pemerintah maupun swasta.
"Para peserta berlomba menghadirkan solusi yang inovatif dan aplikatif guna meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia," katanya.
Terdapat empat kategori inovasi yang diperlombakan pada ajang IndoHCF Innovation Awards III-2019, yakni Inovasi Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), Inovasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), Inovasi Alat Kesehatan, dan Inovasi Information And Communication Technology(ICT) Kesehatan. Khusus pada kategori Inovasi Program GERMAS terdapat dua sub kategori, yaitu Program UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) dan Video
Promosi Kesehatan.
Adapun lima terbaik finalis IndoHCF Innovation Awards III-2019 masing-masing kategori, antara lain Kategori Inovasi Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), yaitu Bandung Emergency Service Quality Innovation (BESQUIT) Kota Bandung; LASKAR Kabupaten Tulungagung; POS PSC 119 SIMPATIK (Sistem Pelayanan Cepat Emergency Medik) Kabupaten Bangka, PSC 119 Kota Cirebon dan SIGAP PSC 119 BANTUL Kabupaten Bantul.
Sedangkan untuk kategori inovasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), pada subkategori Program UMKM, antara lain Gebrakan Pagi Berseri asal Kabupaten Lumajang; Kader Kesehatan 211 (2 orang 1 program untuk 1 RT/Dusun) asal Kabupaten Rejang Lebong; Kampung CERDIK (Masyarakat Mandiri hidup Sehat) asal Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan; Kelas Remaja dari Kabupaten Pangkajene; dan Penyebaran Pesan Informasi Kesehatan Pangan Aman Dan Depot Air Minum (PEPES IKAN PATIN) asal Kota Bontang.
Untuk subkategori Inovasi Video Promosi, yaitu Gerakan Seni Penyuluhan dari Kabupaten Luwu Utara; IVA CSW (Club Sayang Wanita) dari Kabupaten Nganjuk; RSCM Mengajak Masyarakat Untuk Mendukung GERMAS dari Kota Jakarta
Pusat; Senam Peregangan "Hand Hygiene" di Tempat Kerja dari Kota Surabaya; dan Tips Santap Sehat Menu Lebaran dari Kabupaten Sleman.
Adapun nominasi pada Kategori Inovasi Alat Kesehatan, yaitu Dispotube (Inovasi Tabung Kontainer Sampah Tajam Medis Ramah Lingkungan : Reduce, Reuse, & Low Cost) dari Kota Denpasar, Gama VAC (Vacuum Assisted Closure) dari Kabupaten Sleman; Gamma Allergen dan Gamma Chamber: sebagai solusi penyediaan alat diagnostik uji tempel di Indonesia dari Kota Yogyakarta; Meja Pain Intervensi dari Kabupaten Sleman ; dan Penggunaan Fiksasi Pelvis
Modifikasi C-Clamp Sistem UI-CM dalam Meningkatkan Clinical Service di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo dari Kota Jakarta Pusat.
Sementara nominasi kategori inovasi ICT Kesehatan, yaitu ALL IN ONE! SIPALIN CERIA KOESMA PLUS meningkatkan Kepuasan Masyarakat dari Kabupaten Tuban;
APLIKASI HALLODHA dan GO-ARV dari Kota Jakarta Pusat ; e-Simpati (elektronik - Solusi Masalah Pelayan ABK Terintegrasi) dari Kota Jakarta Selatan; Pemanfaatan Aplikasi "Sayang Bunda" dalam Upaya Penurunan Kematian Ibu dari Kota Semarang; dan Sistem Informasi Manajemen Remunerasi Terintegrasi dari Kota Jakarta Utara.
Supriyantoro menambahkan IndoHCF akan melakukan penilaian untuk menentukan para pemenang. Untuk kategori inovasi ICT kesehatan dan inovasi alat kesehatan akan diundang ke Jakarta untuk mengikuti pameran dan memamerkan karya inovasinya kepada publik serta mengikuti penjurian final.
“Pengumuman pemenang I - III sendiri akan dilaksanakan di Serpong pada 9 November mendatang," ujarnya.
Ke depan, dia berharap antusiasme peserta untuk bersaing dalam ajang IndoHCF Innovation Awards dapat terus semakin meningkat. Kegiatan itu merupakan penghargaan yang diberikan kepada instansi dan individu atau kelompok perorangan yang telah berhasil menjalankan program-program peningkatan pelayanan kesehatan di Indonesia.
Baca juga: Inovasi kesehatan Jakarta ke final IndoHCF Innovation Awards III-2019
Baca juga: Lima nominasi terbaik masuk final IndoHCF Innovation Awards
Pewarta: Indriani
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019