Prajurit TNI AD dan Marinir berada di barisan terdepan untuk menenangkan mahasiswa yang masih bertahan di sekitar jembatan layang (fly over) Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, pada Selasa malam.Terima kasih bapak TNI, terima kasih bapak TNI, hidup TNI, teriak mahasiswa
"Adik-adik mohon tenang, di barisan depan adalah TNI dan Marinir. Tolong hormati TNI dan Marinir yang mengimbau agar adik-adik kembali ke rumah," ujar salah seorang polisi melalui pengeras suara.
Berdasarkan pantauan di lapangan, Prajurit TNI AD dan Marinir berada di barikade terdepan, sementara anggota kepolisian membentuk barikade di belakangnya.
Baca juga: Pintu tol di depan Gedung DPR diduga dibakar demonstran
Prajurit TNI AD dan Marinir secara persuasif meminta mahasiswa untuk membubarkan diri. Sempat terjadi kericuhan di atas jembatan layang JCC, namun secara cepat petugas kepolisian berhasil melokalisir kericuhan sehingga tidak meluas.
Imbauan dari prajurit TNI dan Marinir berbuah hasil. Mereka sukses menenangkan mahasiswa dan sejumlah massa yang masih bertahan. Mahasiswa dan massa terdengar menyanyikan lagu-lagu bernada apresiasi terhadap prajurit dari dua matra tersebut.
"Terima kasih bapak TNI, terima kasih bapak TNI, hidup TNI," teriak mahasiswa.
Situasi nampak mulai kondusif di sekitar jembatan layang JCC Senayan. Mahasiswa dan TNI nampak berada dalam satu barisan. Suasana nampak cair, terlihat dari adanya candaan antara mahasiswa dengan sejumlah prajurit.
Baca juga: Mahasiswa terus lakukan perlawanan di pertigaan Slipi
Sementara pihak kepolisian tetap bersiaga di barisan belakang. Dua unit mobil water canon juga terlihat disiagakan.
Sebelumnya, mahasiswa merusak pagar gedung belakang DPR RI dan menyebabkan pos penjagaan DPR RI rusak berat akibat tertimpuk batu dan botol air mineral.
Akibat tembakan gas air mata yang pertama dan kedua di belakang Gedung DPR RI banyak peserta wanita yang menjadi korban dari gas air mata seperti sesak nafas dan pingsan.
Baca juga: Perjalanan kereta Stasiun Palmerah tertahan dampak demo mahasiswa
Terdapat enam kali tembakan gas air mata yang ditembakan berdasarkan komando yang berasal dari komandan lapangan di mobil Brimob yang bertugas.
Para peserta aksi tersebut dilarikan ke Stasiun Palmerah untuk mendapatkan penanganan medis.
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019