“Start block saya masih lelet banget emang. Kalau latihan sama teman-teman se-pelatnas saya pasti paling lama keluar,” kata Joko saat ditemui di Stadion Madya GBK, Senayan, Jakarta, Selasa.
Joko juga mengakui catatan waktunya masih belum sesuai dengan target pelatnas. Namun, setidaknya dia bisa memperbaiki catatan waktunya dari 10,76 detik saat di Singapura pada Maret lalu menjadi 10,66 detik saat Kejurnas Atletik 2019 di Bogor.
Baca juga: Joko Kuncoro gagal perbaiki catatan waktu di Pomnas 2019
Joko yang menjadi satu-satunya atlet pelatnas senior yang tampil di Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) 2019 pun harus gagal mempertajam catatan waktunya pada nomor lari 100 meter putra.
Menurut Joko, hal itu tidak lepas dari kemampuannya untuk bisa melesat cepat saat start block. “Padahal saya sering nambah-nambah kayak ayunan tangan, keluar reaksi, tapi ya masih lelet aja,” tuturnya.
Baca juga: Meski bau gas air mata, kejuaraan atletik POMNAS tetap berlanjut
Baca juga: DKI Jakarta-Jateng bersaing ketat di perolehan medali cabor atletik
Pada Pomnas 2019, Joko berada di posisi ketiga dengan catatan waktu 10,73 detik, berada di bawah catatan waktu rekannya sesama pelatnas, yaitu Sudirman Hadi yang mencetak waktu 10,50 detik.
Padahal pria berusia 21 tahun itu bertekad mempertajam catatan waktu terbaiknya di nomor 100 meter dari 10,6 detik menjadi 10,4 detik agar bisa turun di SEA Games 2019 nanti.
Dengan demikian, Joko yang gagal mempertajam catatan waktunya sendiri itu pun belum bisa memastikan apakah dirinya akan diturunkan pada SEA Games 2019, karena harus bersaing ketat dengan atlet pelatnas lainnya.
“Bismillah aja. Soalnya ada atlet lain juga yang bagus-bagus seperti Eko Rimbawan, Bayu (Kertanegara), (Muhammad Abina) Bisma, Adith Rico dan Rici (Pradana), Adi Ramli,” kata Joko.
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019