Menkumham duga aksi mahasiswa ditunggangi

25 September 2019 00:30 WIB
Menkumham duga aksi mahasiswa ditunggangi
Pos Polisi Palmerah, Jakarta Barat, terbakar dalam karicuhan antara massa demonstran dengan polisi, Selasa malam (24/9/2019). (ANTARA/HO)
Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly menduga aksi mahasiswa menolak RUU KUHP yang dilakukan di sejumlah daerah ditunggangi pihak tertentu untuk tujuan politis.

"Isu demonya dimanfaatkan untuk tujuan politis," kata Yasonna melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (24/9).

Yasonna menekankan agar mahasiswa tidak terlibat agenda politik dari pihak tertentu yang memanfaatkan gerakan mahasiswa.

Yasonna mempersilahkan mahasiswa yang kontra terhadap RUU KUHP maupun revisi UU KPK dan lainnya untuk berdiskusi langsung dengan DPR RI atau Menkumham.

"Kalau mau bertanya tentang RUU dateng ke DPR, dateng ke saya. Bukan merobohkan pagar," ujar Yasonna.

Baca juga: Fahri Hamzah: Kerusuhan ini sudah bukan mahasiswa
Baca juga: Demonstran bakar ban di perlintasan kereta Jalan Pejompongan


Yasonna juga menyinggung demo mahasiswa sebelumnya yang tidak ditemui DPR pada Senin (23/9). Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR sudah menemui perwakilan pengunjuk rasa.

Aksi mahasiswa menolak RUU KUHP berujung ricuh di depan Gedung DPR/MPR RI pada Selasa (24/9) malam.

Sejumlah fasilitas umum seperti pagar Gedung DPR RI, sepeda motor, pos polisi, dan pintu gerbang tol dibakar oleh oknum pedemo.
Baca juga: Demo mahasiswa, pengemudi ojol kesulitan layani pesanan penumpang

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019