• Beranda
  • Berita
  • Berita hukum kemarin, penanganan Papua hingga kekerasan pada jurnalis

Berita hukum kemarin, penanganan Papua hingga kekerasan pada jurnalis

25 September 2019 08:57 WIB
Berita hukum kemarin, penanganan Papua hingga kekerasan pada jurnalis
Evakuasi korban aksi demo di Wamena ke Jayapura, Selasa (24/9) dengan menggunakan pesawat milik Polri. ANTARA/HO/Dok.Humas Polda Papua/pri (HO/Dok.Humas Polda Papua)
Terdapat beberapa berita hukum kemarin (Selasa, 24/9) yang menjadi perhatian pembaca dan masih menarik untuk dibaca, mulai perkembangan penanganan pascakericuhan di Wamena, Papua, hingga terjadinya kekerasan terhadap jurnalis.

Berikut sejumlah berita hukum kemarin yang masih menarik untuk dibaca hari ini:

1. 733 Mahasiswa diamankan setelah rusuh di Waena

Sebanyak 733 mahasiswa saat ini diamankan setelah pemulangan pedemo yang berakhir rusuh di kawasan expo Wamena Papua yang terjadi Senin (23/9).

Ratusan mahasiswa itu saat ini diamankan di Markas Brimob Polda Papua, kata Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal di Jayapura, Selasa.

Dikatakan, saat ini penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap mereka guna mengetahui secara pasti apa peran mereka dalam insiden yang menyebabkan menewaskan satu anggota TNI-TNI dan enam anggota Brimob terluka parah.

Dalam insiden tersebut tercatat tiga warga sipil meninggal dan jasadnya saat ini masih disemayamkan di RS Bhayangkara di Kotaraja.

Selengkapnya di sini


2. Penyidik Polda Papua tetapkan tujuh tersangka kasus Expo Wamena

Direktorat Reskrimum Polda Papua, Selasa, menetapkan tujuh orang sebagai tersangka terkait dengan kasus demo anarkis yang terjadi di kawasan Expo, Wamena, Senin (23/9).

Kapolda Papua Irjen Pol. Rudolf Rodja di Jayapura membenarkan penetapan tujuh orang sebagai tersangka dalam kasus yang menewaskan satu anggota TNI AD serta mencederai enam anggota Brimob Polda Sumut.

Tujuh tersangka itu saat ini ditahan dan akan dikenai Pasal 170 KUHP, sementara 726 orang lainnya sudah dipulangkan.

Selengkapnya di sini


3. TKI diculik kelompok bersenjata di Lahad Datu Sabah Malaysia

Tiga tenaga kerja asal Indonesia yang bekerja di Negeri Sabah Malaysia kembali diculik oleh Kelompok Bersenjata di Perairan Tambisan Lahad Datu, Senin (23/9) sekira pukul 11.50 waktu setempat.

Kejadian ini dibenarkan oleh Konsulat RI Tawau Negeri Sabah, Sulistiyo Djati Ismoyo melalui sambungan telepon selulernya dari Nunukan bahwa penculikan telah menimpa tiga WNI sebagaimana informasi yang diperolehnya.

Sehubungan dengan kasus ini, kata Djati, Konsulat RI Tawau masih berkoordinasi dengan aparat kepolisian negara itu perihal kronologis kejadiannya dan identitas korbannya.

Selengkapnya di sini


4. KPK tahan Dirut Perum Perindo

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan dua tersangka kasus suap terkait kuota impor ikan tahun 2019.

Dua tersangka itu adalah Direktur Utama Perum Perikanan Indonesia (Perindo) Risyanto Suanda (RSU) sebagai penerima dan Direktur PT Navy Arsa Sejahtera Mujib Mustofa (MMU) sebagai pemberi.

"Penahanan selama 20 hari pertama. RSU ditahan di Rutan Pomdam Jaya Guntur dan MMU di Rutan Polres Jakarta Selatan," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

Dalam kasus ini, KPK menemukan adanya dugaan alokasi "fee" Rp1.300 untuk setiap kilogram "Frozen Pacific Mackarel" yang diimpor ke Indonesia.

Selengkapnya di sini


5. Wartawan ANTARA jadi korban kekerasan aparat saat liput demo

Wartawan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA, Muh Darwin Fatir menjadi salah seorang korban kekerasan dari aparat keamanan saat meliput demo mahasiswa di Makassar.

Menurut salah seorang wartawan, Ishak dari Makassar Today yang turut meliput bersama Darwin di sekitar Kantor DPRD Sulsel, Selasa, aksi pemukulan terhadap Darwin tidak dilihat karena dia juga sempat kena pukul aparat yang memukul mundur mahasiswa dari depan Gedung DPRD Sulsel.

Tak lama berselang, baru terlihat dari lorong samping show room NV Hadji Kalla yang berada di dekat flyover, diseret beberapa petugas kepolisian.

Kondisi kepalanya berdarah dan di bagian perutnya terlihat bekas sepatu laras. Baju yang dikenakan berwarna putih motif juga terlihat jelas bekas tapak sepatu laras.

Selengkapnya di sini

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019