Denny menampilkan 48 koleksi dalam peragaan busana yang digelar di Jakarta, Rabu. Dia mengatakan sengaja mengangkat kain tenun dari Desa Pringgasela karena jarang diekspos.
"Lombok Timur tempatnya agak jauh dan jarang diekspos. Saya tidak nyangka di sana ada tenun yang sangat indah yang tadi saya tampilkan, sebetulnya dia dominan motif stripes atau garis-garis," kata Denny setelah peragaan busana.
Ia mengatakan bahwa kain tenun dari Desa Pringgasela memiliki keunikan terutama dari warna yang proses pewarnaannya yang menggunakan bahan alam.
"Yang jadi keistimewaan dari kain tersebut adalah pewarnaan. Bisa dibilang warnanya agak pudar pastel tapi itu karena prosesnya dari pewarnaan alam," kata dia.
Dalam koleksinya ini, Denny juga menggabungkan beberapa motif tenun lain dari Lombok dengan menggunakan teknik sulaman (embroidery). Dia juga banyak bermain dengan motif garis-garis yang menjadi ciri dari kain tenun Pringgasela.
"Untuk mengimbangi motif garis supaya tidak monoton saya mengolah dengan cara penempatan motif yang silang-silang," imbuhnya.
Baca juga: Julianto pukau New York Fashion Week dengan koleksi Il Fiore
Baca juga: Batik Betawi tampil di Korea Selatan
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019