"Gempa tersebut dipicu sesar aktif," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG ) Daryono melalui rilis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Berdasarkan hasil analisis BMKG, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3,43 LS dan 128,46 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 15,3 kilometer (km) arah tenggara kota Kairatu atau pada jarak 42 km arah timur laut Kota Ambon, Provinsi Maluku pada kedalaman 10 km.
Ia mengatakan dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif lokal.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar mendatar atau strike slip fault," katanya.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi magnitudo 6,5 tersebut tidak berpotensi tsunami. Berdasarkan informasi dari masyarakat dan shakemap BMKG, dampak gempa bumi juga dirasakan di daerah Tihulae dan Latu dalam skala intensitas V-VI MMI di Banda II MMI.
"Wilayah ini berpotensi terjadi kerusakan," ujar dia.
Hingga pukul 07.45 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 10 aktivitas gempa bumi susulan (aftershocks) dengan kekuatan 5,6 M.
Gempa 6,8 SR guncang Ambon
Baca juga: Gempa dangkal magnitudo 6.8 di Ambon sebabkan kerusakan
Baca juga: Gempa susulan magnitudo 5,6 terjadi di Ambon
Baca juga: Flash - Gempa magnitudo 6,8 guncang pulau Ambon
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019