merambah ke pasar ASEAN yaitu dengan masuk ke Vietnam
PT Surveyor Indonesia membukukan pendapatan sebesar Rp842 miliar dengan laba sebelum pajak Rp130 miliar hingga Agustus 2019.
Direktur Utama Surveyor Indonesia Dian M Noer dalam diskusi bersama awak media di Surabaya, Kamis, menjelaskan pendapatan tersebut terutama merupakan kontribusi dari sektor migas dan mineral batubara.
Sektor migas masih memenuhi kontribusi terbesar pada pendapatan perusahaan, yakni 39 persen pada Agustus 2019, kemudian mineral dan baru bara 25 persen, penguatan institusi dan kelembagaan 23 persen, infrastruktur 13 persen.
Sementara itu, mineral dan batu bara berkontribusi paling besar terhadap laba usaha hingga Agustus 2019, yakni 35 persen, penguatan institusi dan kelembagaan 28 persen, migas 23 persen, dan infrastruktur 14 persen.
Baca juga: Transformasi bisnis, Surveyor Indonesia masuki bisnis digital
Dalam ekspansi bisnis, Surveyor Indonesia telah menggandeng perusahaan global multinasional seperti Systra (Transportation) Siemens ( Operation and maintainance ), Airport D France untuk dukungan kegiatan operasional Surveyor Indonesia baik di dalam maupun luar negeri.
Surveyor Indonesia juga telah merambah ke pasar ASEAN yaitu dengan masuk ke Vietnam untuk bekerjasama dengan Hang Long Cement, anak perusahaan Semen Indonesia yang merupakan holding BUMN untuk semen.
Sinergi BUMN terus dibangun dan bertambah, menghasilkan kontrak-kontrak baru, hal ini menunjukkan bahwa Surveyor Indonesia semakin dipercaya. Sinergi telah terjalin dengan banyak BUMN.
Surveyor Indonesia juga mulai mengembangkan bisnis anorganik dalam penyediaan ketenagalistrikan bekerja sama dengan BUMN besar dari Korea (Kowepo). Diharapkan ke depan akan terus berkembang sejalan dengan bisnis Surveyor Indonesia.
Dalam menghadapi persaingan usaha, Surveyor Indonesia melakukan inovasi-inovasi terutama dalam menyajikan pelayanan dan solusi total bagi para pengguna jasa.
“Kami telah menyelesaikan perbaikan proses bisnis internal dengan otomasi sistem melalui pemanfaatan teknologi informasi,” ujar Dian.
Baca juga: Surveyor Indonesia dukung peningkatan sektor energi dan infrastruktur
Beberapa proyek strategis yang telah dikerjakan, antara lain dalam sektor migas, Surveyor Indonesia mendukung perencanaan dan pelaksanaan pembangunan infrastruktur migas dan sistem pembangkit, menjadi independent assurance dalam transaksi government to bussiness (G to B) dan bussiness to business (B to B) serta fasilitas produksi energi primer.
Dalam sektor penguatan institusi dan kelembagaan, Surveyor Indonesia melakukan pemastian transaksi perdagangan ekspor/impor barang sesuai dengan regulasi pemerintah. Surveyor Indonesia juga memastikan implementasi kebijakan tentang pengelolaan lingkungan hidup dan K3 dan menjadi konsultan dalam menunjang program kegiatan pemerintah.
Dalam bidang sektor mineral batubara, Surveyor Indonesia melakukan diversifikasi jasa quantity dan quality mineral dan batubara dalam rangka pengawasan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), mengembangan jasa survey eksplorasi tambang mineral dan batubara dan jasa survey geoteknik dan geofisik (G&G) dalam rangka pengawasan produksi tambang.
Sementara itu, dalam sektor infrastrustur Surveyor Indonesia mengembangkan jasa konsultansi perencanaan dan pengawasan proyek bandara, pelabuhan, jalan dan kereta api, dan pengembangan pasar melalui diversifikasi produk TKDN.
Melihat kinerja Surveyor Indonesia selama ini yang mengalami pertumbuhan kinerja keuangan yang cukup baik, menunjukkan bahwa Surveyor Indonesia merupakan BUMN yang sehat, strategis, dan dinamis.
Diharapkan, dengan kondisi tersebut, Surveyor Indonesia dapat memantapkan diri sebagai perusahaan “independent assurance” nasional yang diakui dunia dalam memberikan solusi menyeluruh kepada pelanggan, katanya.
Baca juga: Surveyor Indonesia bangun laboratorium uji pelumas terlengkap
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019