Unit Manager Communication, Relations, & CSR MOR VIII PT Pertamina (Persero), Brasto Galih Nugroho, dalam rilis diterima ANTARA di Jayapura, Kamis menyampaikan bahwa Pertamina terus memantau kondisi di seluruh wilayah operasional di wilayah Maluku, khususnya di wilayah Ambon dan Masohi yang paling dekat dengan pusat gempa.
Baca juga: Forkopimda Maluku intensifkan tanggap darurat tangani dampak gempa
Emergency Crisis Respond Team (ECRT) di Terminal BBM Wayame dan Masohi, kata dia, dalam keadaan siaga dan sudah melakukan pemeriksaan fisik sarfas, sumur pantau,melakukan pengecekan ulang semua tangki timbun, serta melaksanakan patroli perairan untuk memastikan tidak ada kerusakan di area dermaga
"Seluruh sarfas TBBM, DPPU dan SPBU di wilayah Ambon dan Masohi dilaporkan tidak mengalami kerusakan, baik infrastuktur bangunan maupun fasilitas penyaluran di lapangan, hanya kerusakan minor di dermaga Terminal BBM Wayame, Ambon saat guncangan gempa terjadi namun sudah teratasi sehingga operasional siang hari ini (26/9) telah berjalan normal kembali,” katanya.
Pertamina memastikan operasional telah berjalan dengan normal kembali mulai pukul 13.00 WIT setelah sempat dihentikan sementara untuk pengamanan dan evakuasi ke lokasi yang aman.
Baca juga: Belasan gempa susulan terekam pascagempa utama magnitudo 7,1
"Untuk SPBU juga telah beroperasi melayani kembali konsumen, hanya satu SPBU di wilayah Tulehu yang berhenti beroperasi sementara karena lokasinya dekat dengan episentrum gempa sehingga masyarakat masih mengungsi ke lokasi yang lebih aman," katanya.
Pertamina terus memantau situasi terkini di wilayah serta berkoordinasi dengan aparat setempat untuk memastikan penyaluran BBM ke SPBU berjalan dengan lancar tanpa kendala dan terus bersiaga terhadap kemungkinan gempa susulan di wilayah Ambon.
Baca juga: Gempa Magnitudo 6,4 guncang Maluku Tenggara Barat
Baca juga: Dinsos Maluku : tiga warga meninggal akibat gempa magnitudo 6, 8
Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019