Denpasar, (ANTARA News) - Fenomena alam yang cukup ganjil yakni berubah-ubahnya warna air kembali muncul di permukaan Danau Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, sekitar 75 kilometer utara Kota Denpasar.
Kemunculan warna air yang berubah-ubah kali ini, merupakan yang kedua kalinya terjadi di Danau Batur setelah sebelumnya muncul pada akhir Nopember 2007, ungkap beberapa warga di sekitar danau, Senin.
Pada kejadian tahun lalu, permukaan air danau berubah menjadi coklat atau hijau kekuning-kuningan dari yang biasanya tampak membiru atau putih bening di bagian tepinya.
Sementara perubahan yang terjadi sejak pertengahan pekan lalu, antara lain ditandai dengan munculnya warna keputih-putihan disertai buih yang nyaris menyerupai busa detergen di permukaan air danau.
"Kami takut kalau air danau yang merupakan sumber air bersih warga selama ini, tiba-tiba mengandung racun atau unsur yang membahayakan lainnya," kata Nyoman Gunada, penduduk yang bermukim di tepi barat Danua Batur.
Senada dengan Nyoman Gunada, Gede Tindih, tokoh masyarakat Kintamani yang juga mantan anggota DPRD Bangli, mengatakan, terkait munculnya kecurigaan warga terhadap kemungkinan air danau membahayakan, perlu dilakukan upaya penelitian oleh pihak yang berwenang.
"Kami harapkan yang berwenang dapat melakukan penelitian secepatnya," kata Tindih sembari menambahkan, jangan lantas setelah membawa musibah, baru terpikir untuk melakukan tindakan.
Menurut dia, air danau yang tiba-tiba keruh dan berbuih belakangan ini, perlu secara cepat disikapi oleh yang berwenang untuk itu.
"Siapa tahu memang tercemar gas atau cairan beracun, atau juga sebagai pertanda adanya letugas gunung di dasar danau, mengingat Dabau Batur terletak di bagian kaki Gunung Batur yang dikenal aktif," katanya.
Linggih mengatakan, bisa saja air danau berubah warna karena adanya lubang solfatara gunung api aktif di dasar danau, atau tumbuhnya plankton dalam jumlah yang besar di air danau. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008