Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre Probolinggo, Jawa Timur, menggelar operasi pasar dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) 2019 sebagai langkah antisipasi tren kenaikan harga bahan pangan beras pada akhir 2019.Operasi pasar kali ini hanya untuk antisipasi saja karena pada umumnya dilakukan saat menjelang hari raya dan hari besar lainnya seperti Lebaran, Natal dan Tahun Baru yang biasanya diikuti adanya gejolak kenaikan harga bahan pangan.
"Operasi pasar kali ini hanya untuk antisipasi saja karena pada umumnya dilakukan saat menjelang hari raya dan hari besar lainnya seperti Lebaran, Natal dan Tahun Baru yang biasanya diikuti adanya gejolak kenaikan harga bahan pangan," kata Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo M. Sidik Widjanarko di Probolinggo, Kamis.
Menurutnya stok pangan masyarakat di Kabupaten Probolinggo saat ini dalam kondisi aman bahkan surplus, baik itu bahan pangan dari bidang pertanian, bahan pangan dari produksi hewan ternak maupun produksi bahan pangan ikan.
Sejauh ini, lanjut dia, tidak ada keluhan dari warga masyarakat terkait stok dan distribusi bahan pangan karena kerja Satgas Pangan Polri dan Satgas Sergap TNI yang selalu memantau adanya pelanggaran seperti penimbunan bahan pangan atau adanya potensi kelangkaan bahan pangan di pasar tradisional.
Baca juga: Bulog Sulutgo antisipasi lonjakan harga beras musim kemarau panjang
"Disperindag juga selalu melakukan survei pasar setiap hari untuk memantau stabilitas harga bahan pangan dan mudah-mudahan dengan adanya peluncuran operasi pasar beras dari Bulog dapat membuat masyarakat lebih tenang bahwa stok beras di Kabupaten dan Kota Probolinggo lancar dan tidak ada masalah sampai awal tahun 2020," tuturnya.
Sementara Pimpinan Perum Bulog Sub Divre Probolinggo Heriswan mengatakan stok beras yang ada saat ini mencapai 24.000 ton dan ukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Desember 2019 di wilayah kerja Perum Bulog Sub Divre Probolinggo (Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo dan Kabupaten Lumajang).
"Kami juga tetap melakukan penyerapan dari bulan Januari sampai akhir Agustus 2019, tercatat Bulog Cabang Probolinggo telah menyerap sebanyak 12.000 ton beras dan hal itu sudah memenuhi 50 persen dari target yang telah ditetapkan," katanya.
Ia mengimbau masyarakat Probolinggo tidak perlu meragukan ketersediaan bahan pangan beras karena sesuai Instruksi Menteri Perdagangan RI, kami tetap melakukan kegiatan operasi pasar sejak Januari 2019 karena harga beras di wilayah kerja Bulog cukup stabil maka volume kegiatannya tergolong skala kecil.
Baca juga: Stabilisasi harga, Bulog gelontorkan 2000 ton beras/hari
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019