• Beranda
  • Berita
  • Sultan katakan petani organik harus bangun jaringan pemasaran

Sultan katakan petani organik harus bangun jaringan pemasaran

26 September 2019 17:52 WIB
Sultan katakan petani organik harus bangun jaringan pemasaran
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama Bupati Sleman Sri Purnomo meninjau hasil pertanian organik pada Temu Lapang Petani Organik di Turi, Sleman. Foto Antara/ HO/Humas Sleman

Pemasarannya secara daring (online), jadi tidak hanya 'gethok tular' tapi juga lewat online. Kalau tidak bisa, latihan dengan generasi muda, bisa anak cucu yang menguasai IT atau merekrut karang taruna

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan bahwa pemasaran sebuah produk, jika ingin bertahan dan sukses, bisa dilakukan dengan membangun jaringan, termasuk produk pertanian organik.

"Sebuah produk tidak bisa berdiri sendiri karena persaingan sangat tinggi," kata Sultan pada Temu Lapang Desa Pertanian Organik di Nganggring, Girikerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Kamis.

Menurut dia, produk dapat dihimpun dalam satu jaringan untuk dipasarkan bersama sehingga menekan biaya pemasaran.

"Pemasarannya secara daring (online), jadi tidak hanya 'gethok tular' tapi juga lewat online. Kalau tidak bisa, latihan dengan generasi muda, bisa anak cucu yang menguasai IT atau merekrut karang taruna," katanya.

Dalam kesempatan tersebut Sultan juga menyatakan siap membantu pemasaran produk petani organik DIY melalui koperasi.

"Jika sepakat pemasarannya dibuat koperasi, akan saya bantu," katanya.

Baca juga: Presiden ingin petani kuasai jaringan pemasaran produknya

Petani Pelaksana Pertanian Organik, Yulianto mengatakan, kegiatan temu petani organik ini merupakan rangkaian proses kegiatan Desa Pertanian Organik (DPO) Hortikultura yang dilaksanakan sejak 2018.

"Acara ini juga sebagai ajang bertemunya para pelaku pertanian organik dan pemangku kepentingan terkait untuk saling bertukar informasi seputar pertanian organik," katanya.

Ia mengatakan, DPO komoditas holtikultura dilaksanakan di 20 desa yang tersebar di DIY.

Hasilnya empat desa telah terverifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Organik (LSO), sedangkan 16 desa lainnya masih menuju sertifikasi organik.

"Empat kelompok yang sudah terverifikasi yaitu kelompok Tani Maju dan Mekar Lestari yang ada di Pakem, Sleman dan kelompok tani Kusuma Mulya dan Tani Makmur yang ada di Turi, Sleman," katanya.

Ia berharap pemerintah dan pihak terkait dapat memberikan dukungan sertifikasi produk organik. Selain itu pemerintah juga diharapkan dapat membantu pemasaran di event pameran produk organic di dalam maupun luar negeri.

Baca juga: Mau jualan lebih laku? Pakai jaringan "online"!

Bupati Sleman Sri Purnomo yang hadir pada acara tersebut mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman berusaha mendorong pertaniannya menuju pertanian organik dengan melaksanakan berbagai pelatihan.

Menurut dia, pertanian organik telah menjadi industri yang berkembang di seluruh dunia baik negara beriklim tropis maupun sedang.

"Pasar produk pertanian organik akan sangat menjanjikan karena meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap gaya hidup sehat dan gerakan kembali ke alam," katanya.

Baca juga: Petani didorong perbaiki kesuburan lahan secara biologis
 

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019