BNI dorong optimalisasi agen Laku Pandai

26 September 2019 18:05 WIB
BNI dorong optimalisasi agen Laku Pandai
Pemimpin Kantor Cabang Brawijaya Malang PT BNI Persero Irwansyah Kasuma Putera (tengah) saat mendapatkan penjelasan dari Kepala Desa Pujon Kidul Udi Hartoko (kiri) di Desa Wisata Pujon KIdul, Kabupaten Malang, Kamis (26/9/2019). ANTARA/Vicki Febrianto

Untuk mengakuisisi agen itu mudah dan tidak masalah, akan tetapi, tantangannya, bagaimana agen tersebut bisa aktif

PT Bank Negara Indonesia (BNI) Persero Tbk berupaya untuk terus mengoptimalisasi agen Layanan Keuangan Tanpa Kantor (Laku Pandai) dalam upaya untuk menyediakan produk keuangan sederhana kepada masyarakat.

Pemimpin Kantor Cabang Brawijaya Malang PT BNI Persero Irwansyah Kasuma Putera mengatakan salah satu upaya untuk mengoptimalisasi agen Laku Pandai BNI tersebut antara lain dengan meningkatkan keaktifan agen dalam bertransaksi.

"Untuk mengakuisisi agen itu mudah dan tidak masalah, akan tetapi, tantangannya, bagaimana agen tersebut bisa aktif," kata Irwansyah, di Pujon Kidul, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis.

Irwansyah menjelaskan, supaya agen Laku Pandai BNI 46 tersebut masuk dalam kategori aktif, para agen tersebut minimal harus melakukan transaksi sebanyak satu kali pada tiap bulannya tanpa ada minimum transaksi.

Selain itu, lanjut Irwansyah, pihaknya juga tengah menyiapkan menu pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), serta pembayaran air minum masyarakat dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

"Jadi nanti masyarakat yang akan membayar PBB dan PDAM, cukup ke agen Laku Pandai BNI terdekat saja," kata Irwansyah.

Baca juga: OJK siap evaluasi plafon pemberian kredit mikro melalui Laku Pandai

Untuk wilayah kerja BNI Wilayah Malang, hingga Agustus 2019 tercatat ada sebanyak 14.019 agen Laku Pandai, dengan nominal transaksi mencapai Rp666,13 miliar. Sementara untuk agen Laku Pandai di cabang Brawijaya, para periode yang sama tercatat 713 agen, dengan nominal transaksi Rp13,76 miliar.

Menurut Irwansyah, dari total 713 agen Laku Pandai di BNI Cabang Brawijaya tersebut, tingkat keaktifan para agen mencapai 70 persen. Sepanjang 2019, diharapkan jumlah agen Laku Pandai bisa meningkat menjadi 900 orang agen.

"Ada sebanyak 713 agen, dengan agen aktif sebanyak 70 persen. Kami memaksimalkan transaksi, dan tidak ingin ada agen yang pasif," ujar Irwansyah.

Baca juga: Pemerintah agar perhatikan keberlanjutan Laku Pandai.

Selain itu, untuk lebih meningkatkan keaktifan para agen tersebut, saat ini BNI juga telah ditunjuk oleh pemerintah sebagai penyalur Bantuan Pangan Non Tunai, Program Keluarga Harapan, dan penyaluran pupuk.

"Kami juga ditunjuk untuk penyalur bantuan sosial, yang diharapkan bisa memunculkan usaha baru, dari yang sebelumnya hanya agen, bisa berjualan," ujar Irwansyah.

Laku Pandai merupakan program dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk penyediaan layanan perbankan atau layanan keuangan lainnya, melalui kerja sama dengan pihak lain (agen bank), dan didukung dengan penggunaan sarana teknologi informasi.

Program tersebut bertujuan untuk menyediakan produk keuangan yang sederhana, mudah dipahami, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang belum bisa menjangkau layanan keuangan.

Diharapkan, program tersebut bisa memperlancar kegiatan ekonomi masyarakat, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan antar wilayah di Indonesia, terutama antara wilayah desa dengan kota.

Baca juga: Presiden Jokowi luncurkan bayar zakat di agen Laku Pandai
 

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019