"Pascagempa bumi dan gempa susulan masyarakat memilih keluar dari rumah dan mengungsi ke dataran yang lebih tinggi. Karena itu kami mengimbau masyarakat untuk kembali ke rumah karena tidak akan terjadi gempa susulan dalam skala lebih besar," kata Wakil Wali Kota Ambon Syarif Hadler di Ambon, Kamis.
Ia mengatakan, masyarakat yang tinggal di pesisir pantai memilih mengungsi karena takut terjadinya gempa susulan yang berdampak pada tsunami.
Hingga saat ini masih terjadi gempa susulan, tetapi kekuatannya tidak sebesar gempa awal, karena itu masyarakat diarahkan kembali ke rumah sambil tetap meningkatkan kesiagaannya. Situasi relatif aman, tetapi harus tetap waspada.
"Mari kembali pulang ke rumah dengan keluarga, jangan dengar berita yang berkembang di media sosial atau pesan di whatsapp, tetapi pastikan informasi resmi BMKG dan BPBD," katanya.
Wawali mengakui, ada informasi yang berkembang di masyarakat pukul 15.00 WIT terjadi gempa bumi susulan dan tsunami, tetapi isu tersebut tidak terbukti.
"Jangan percaya isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi, jangan percaya isu yang menyesatkan," ujarnya.
Dampak yang timbul akibat gempa magnitudo 6,8 di Ambon menyebabkan kerusakan sejumlah gedung pemerintahan dan fasilitas pendidikan, rumah ibadah, fasilitas umum serta sejumlah rumah.
Kerusakan terjadi di gedung rektorat dan auditoruim Universitas Pattimura, gedung kampus jurusan kehutanan, fakultas hukum dan kedokteran, serta bangunan kampus IAIN.
Selain itu kerusakan gedung Balai Latihan Kerja (BLK), kantor Badan Ketahanan Pangan Provinsi Maluku, kantor Dinas Sosial Provinsi Maluku, gedung gereja Rehoboth, masjid di Gunung Malintang serta bangunan pusat perbelanjaan Maluku City Mall.
Kerusakan dua rumah warga di Desa Toisapu Leitimur Selatan dan satu unit rumah di Hative Kecil dan Galala.
Baca juga: Wawali-Dandim kunjungi tempat pengungsian imbau warga pulang
Baca juga: Soal informasi gempa susulan, BPBD imbau warga Maluku tak panik
Baca juga: Telah terjadi 66 kali gempa susulan di Ambon
Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019