Proyek M Bloc Space mengalihfungsikan lahan seluas 7.000 meter persegi milik Peruri, yang awalnya digunakan untuk perumahan karyawan dan gudang produksi uang yang sudah tak beroperasi, menjadi tempat bagi komunitas milenial berinteraksi.
"Ini bisa dibilang daerah yang terlupakan. Eks rumah dinas Peruri ini kawasan yang orang tidak pernah notice (lihat)," kata Wendi Putranto selaku Direktur Program M Bloc Space dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Wendi menambahkan, ada sejumlah kendala dalam proses alih fungsi lantaran tempat tersebut sudah 25 tahun dibiarkan kosong dan tidak terawat.
"Awal masuk 2 Februari 2019 itu suasana hutan belantara dan saya kaget ketika masuk ke dalam ternyata gede banget tempat ini. Kita seperti melihat harta karun sebuah space yang hampir 25 tahun lalu terabaikan," lanjut dia.
Bagian depan kawasan M Bloc Space, terdapat rumah toko (shophouse) dari merek lokal. Sedangkan dua gedung seluas 900 meter persegi, yang dulu digunakan sebagai unit produksi uang, telah "disulap" menjadi restoran dan Live House untuk tempat pertunjukan musik serta seni lainnya.
Wendi mengatakan M Bloc Space akan menyuguhkan konser musik lintas genre dari musisi dalam negeri yang terkurasi setiap harinya.
Kehadiran M Bloc Space pun diharapkan mampu menghidupkan kembali kawasan Blok M sebagai pusat kreatif anak muda Jakarta.
"Cita-cita kita mengembalikan kejayaan Blok M sebagai pusat pop culture di Jakarta, bisa dimulai hari ini," ujar Wendi menambahkan.
Baca juga: Perum Peruri luncurkan tiga produk dukung transformasi digital
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019
