• Beranda
  • Berita
  • BMKG perkirakan musim kemarau hingga pertengahan November

BMKG perkirakan musim kemarau hingga pertengahan November

26 September 2019 20:42 WIB
BMKG perkirakan musim kemarau hingga pertengahan November
Petugas Informasi Iklim BMKG Pusat memperlihatkan prediksi musim kemarau di wilayah Indonesia melalui peta pengamatan iklim, Rabu (14/3/2019). ANTARA (Laily Rahmawaty)
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim kemarau di Tanah Air masih akan berlangsung hingga awal Oktober atau pertengahan November 2019.

"Musim kemarau masih berlangsung hingga pertengahan November, awal Oktober. Namun di beberapa wilayah saat ini sudah masuk masa transisi ke musim penguhajan," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R Prabowo dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 dengan tema "Antisipasi Karhutla Berlanjut", Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan musim hujan datang Indonesia dengan waktu yang tidak bersamaan, karena wilayah Indonesia sangat luas.

Musim hujan umumnya merambat dari Sumatra bagian utara, tengah, selatan, lalu ke Kalimantan, kemudian Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan terakhir di Nusa Tenggara Timur.

"Dengan kata lain wilayah yang mengalami kemarau terpanjang di NTT," tuturnya.

Baca juga: BMKG perkirakan sejumlah daerah Jatim berpotensi kekeringan

Selain luasnya wilayah Indonesia, kata Prabowo, perbedaan lamanya musim kemarau juga tergantung letak geografis di wilayah tersebut. Bahkan, satu daerah dengan daerah lain dalam satu provinsi juga bisa memiliki masa peralihan yang berbeda.

"Dari posisi yang ada, kebetulan Sumatera ini timurnya terlindungi Semenanjung Malaysia. Ini memberikan pengaruh terhadap iklimnya. Untuk waktu tertentu, bagian barat pada umumnya lebih basah daripada timur. Meski satu Provinsi Riau, tapi bagian tengah lebih basah daripada timur. Letak geografis ini membuat karakteristik Riau barat dan timur berbeda," jelasnya.

Sementara untuk puncak musim hujan, BMKG memprediksi pada umumnya akan terjadi pada Januari dan Februari, di mana di beberapa tempat, seperti di Sumatera bagian barat cenderung akan terjadi lebih awal.

Untuk itu penanganan dan antisipasi kebakaran hutan harus terus dilakukan selama belum masuk ke musim hujan. Dia pun mewanti-wanti beberapa daerah yang masih kering seperti Kalimantan Tengah. Salah satu agar kebakaran hutan dapat padam adalah dengan teknologi modifikasi cuaca.

Baca juga: BMKG perkirakan puncak kemarau Sulut Agustus-September
Baca juga: BMKG perkirakan musim kemarau di DIY dimulai akhir April

 

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019