Ini kan buat kebaikan kerjaan kita juga ke depan. Harus kompak
Kalangan pengendara ojek online (Ojol) di wilayah Jakarta Timur sempat mempersiapkan diri untuk bergerak menuju Gedung DPR/MPR RI, Jumat siang, meski akhirnya rencana demonstrasi dinyatakan batal.
"Ada sekitar 20-an anggota pangkalan Belakang Universitas Krisnadwipayana (Belkis) yang siap bergerak ke DPR. Tapi sampai siang ini belum ada instruksi," kata pengendara Grab, Wahyudi, di Pangkalan Jati, Jakarta Timur.
Pria yang berprofesi sebagai pengendara Ojol sejak 2017 itu mengaku telah memahami bahwa agenda demonstrasi sebenarnya dilarang oleh perusahaan.
Baca juga: Demo mahasiswa, pengemudi ojol kesulitan layani pesanan penumpang
Baca juga: Demo mahasiswa, pengemudi ojol kesulitan layani pesanan penumpang
Namun pengendara ojek yang khusus melayani pesan antar makanan itu menganggap aksi demonstrasi pengemudi ojek adalah bentuk solidaritas perjuangan.
"Ini kan buat kebaikan kerjaan kita juga ke depan. Harus kompak," katanya.
Wahyudi mengatakan persiapan aksi yang sudah dilakukan di antaranya memanipulasi identitas kendaraan agar tidak terdeteksi oleh perusahaan.
"Saya sudah siapkan lakban buat nutup plat nomor motor. Ada juga yang plat nomornya diganti palsu supaya tidak terdeteksi oleh perusahaan," katanya.
Upaya lainnya adalah mematikan sambungan GPS ponsel untuk menghilangkan jejak.
Pengendara Gojek, Saepul, mengaku masih beraktivitas normal mengangkut penumpang.
"Demonya gak jadi. Lagian kita juga belum ada instruksi ke Jakarta," katanya.
Baca juga: Dua tukang ojek ditembak di Kabupaten Puncak
Baca juga: Dua tukang ojek ditembak di Kabupaten Puncak
Dibatalkannya rencana aksi kalangan pengendara ojek online ini setelah pimpinan Gerakan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono memberikan instruksinya pada Jumat malam.
Alasan dibatalkannya aksi itu karena kekhawatiran aksi mereka ditunggangi oknum tertentu untuk tujuan lain.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019