Mahasiswa Aceh shalat gaib untuk korban Randy

27 September 2019 16:49 WIB
Mahasiswa Aceh shalat gaib untuk korban Randy
Mahasiswa melaksanakan shalat gaib untuk Randy, mahasiswa Kendari yang tewas tertembak saag demonstrasi, di Banda Aceh, Jumat (27/9/2019). (ANTARA/Khalis)
Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Aceh dan sejumlah mahasiswa perwakilan BEM dari berbagai perguruan tinggi Aceh melaksanakan shalat gaib untuk Randy, mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara yang tewas karena luka tembak saat unjuk rasa.

Shalat gaib dilakukan para mahasiswa tersebut di dalam ruang sidang paripurna utama Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Banda Aceh.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada kawan-kawan BEM yang telah ikut serta melaksanakan shalat gaib bersama kami DPD IMM Aceh," kata Kabid Organisasi DPD IMM Aceh, Muzafan Anzari yang juga sebagai  imam shalat gaib, Jumat.

Pelaksanaan shalat berlangsung sebelum waktu ibadah shalat Jumat. Mahasiswa juga lebih dulu mengirim doa untuk almarhum Randy sebelum melaksanakan shalat gaib. Selain mahasiswa, polisi yang berjaga di kawasan gendung dewan tersebut juga ikut shalat.

Seperti diketahui, sejak Kamis (26/9) kemarin, ribuan mahasiswa unjuk rasa di gedung DPRA. Bahkan puluhan mahasiswa juga memutuskan bermalam di ruang sidang utama dewan hingga hari ini dan melakukan shalat gaib bersama DPD IMM Aceh.

Baca juga: 38 mahasiswa Aceh Barat dilarikan ke rumah sakit akibat gas air mata

Muzafan mengatakan, pelaksanaan shalat gaib untuk Randy merupakan bentuk duka cita mahasiswa Aceh untuk salah satu kader IMM itu yang telah ikut melakukan perjuangan untuk bangsa ini.

"Tentu perjuangan almarhum tidak sia-sia. Sebagai kelembagaan kami tetap mengawal aksi ini hingga tuntas apa yang menjadi kegelisahan mahasiswa mewakili rakyat Indonesia," katanya.

Menurut dia, unjuk rasa mahasiswa Indonesia yang juga melibatkan unsur organisasi eksternal kampus dalam memperjuangkan keadilan tersebut lantaran ketidakadilan yang dirasakan mahasiswa dan berdampak kepada masyarakat.

"Kita yakin mahasiswa bergerak bukan atas dasar untuk melengserkan kepemimpinan, dan juga bukan atas dasar untuk melakukan diskriminasi," katanya.

Baca juga: Puluhan mahasiswa pendemo DPRA bermalam di ruang paripurna
Baca juga: Tuntutan belum terpenuhi, mahasiswa duduki gedung DPRK Aceh Barat


 

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019