Kementerian Pariwisata menghadirkan Tari Kawasaran di depan pintu kedatangan internasional untuk menyambut penumpang dari Bandara Internasional Francisco Bangoy, Davao Filipina yang tiba di Bandara Sam Ratulangi, Manado, pada Jumat sore.
“Sebagai bentuk dukungan dari Kemenpar kita hadirkan Tari Kawasaran dan juga Duta Penerbangan untuk memeriahkan inaugural (penerbangan perdana) ini,” ujar Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh Ricky Fauziyani di Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado, Jumat.
Kementerian Pariwisata, lanjut Ricky, sebagai bagian dari pemerintah tentunya akan selalu mendukung seluruh kegiatan yang memajukan potensi pariwisata di Indonesia.
Menurut Rafael Taroreh salah satu penari dari komunitas Waraney Wuaya yang menyambut penumpang dari Davao, Tari Kawasaran merupakan tari untuk pengusiran roh jahat, namun kini juga digunakan sebagai untuk menyambut tamu.
“Tari Kawasaran ini filosofinya mengikuti jejak para leluhur yang melindungi bangsa Minahasa,” tutur Rafael.
Selain disambut Tari Kawasaran khas Minahasa tersebut, setiap penumpang termasuk pilot dan awak kabin juga diberikan kain salempang khas Manado. Adapun penumpang rute Davao-Manado merupakan jajaran dan pejabat dari Garuda Indonesia dan Sulawesi Utara berserta sejumlah warga Filipina.
Penumpang dari Davao lepas landas dari Bandara Internasional Francisco Bangoy dengan nomor penerbangan GA 7402 berangkat sekitar pukul 2 siang waktu setempat dan tiba di Bandara Internasional Sam Ratulangi sekitar pukul 15.45 WITA.
Rute penerbangan internasional Manado-Davao resmi beroperasi mulai Jumat pagi (27/9) setelah pelepasan penerbangan pertama dilakukan di Bandara Internasional Sam Ratulangi oleh Dirut Garuda Indonesia, Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Asdep Pengembangan Pemasaran Kementerian Pariwisata.
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019