"Karena permintaan untuk kendaraan listrik bertenaga baterai terus meningkat, jumlah baterai mobil bekas akan meningkat dari waktu ke waktu. Pengubahan baterai bekas menjadi sistem penyimpanan energi akan menjadi cara yang berguna untuk mendaur ulang mereka," kata demikian pernyataan Hyundai yang dikutip dari Kantor Berita Yonhap, Jumat.
Dalam proyek percontohan yang akan berjalan hingga 2021 itu, Hyundai Motor dan KHNP akan mengoperasikan proyek penyimpanan energi yang menghasilkan listrik 10 megawatt/jam dari hasil penggunaan baterai mobil bekas Hyundai.
Hyundai dan KHNP bertujuan memasok sistem penyimpanan energi yang dapat menciptakan energi hingga tiga gigawatt/jam menggunakan tenaga surya, tenaga angin, atau sumber energi terbarukan lainnya dan menyimpannya dalam sistem yang terdiri dari baterai mobil bekas pada 2030.
Baca juga: Grup Hyundai gandeng startup Irlandia untuk platform swakemudi
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019