• Beranda
  • Berita
  • Yusril diminta bergerak cepat jelang Pilkada 2020

Yusril diminta bergerak cepat jelang Pilkada 2020

27 September 2019 22:38 WIB
Yusril diminta bergerak cepat jelang Pilkada 2020
Yusril Ihza Mahendra terpilih Ketua Umum PBB periode 2019-2024 pada Muktamar PBB di Belitung (babel.antaranews.com/kasmono)
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) terpilih, Yusril Ihza Mahendra diminta bergerak cepat menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada 2020.

Pimpinan sidang Muktamar ke-5 PBB, Afriyansah Ferry Noor, di Jakarta, Jumat, mengatakan pihaknya meminta ketua terpilih untuk bergerak cepat menjelang Pilkada serentak 2020 mendatang, salah satunya adalah mempersiapkan kepala daerah dengan mengutamakan koalisi pendukung parpol Jokowi.

"PBB dan parpol pendukung lainnya harus bersatu terutama untuk menyamakan visi dan misi ke depan di daerahnya masing-masing," katanya dalam keterangan tertulisnya.

Yusril yang pernah menjadi kuasa hukum Jokowi dalam Pemilu 2019 juga diminta merangkul partai pendukung Jokowi dalam menghadapi perhelatan Pilpres 2024.

Untuk jangka panjangnya, kata Ferry, pihaknya akan mempersiapkan kader terbaik milik PBB yaitu Yusril Izha Mahendra untuk menyongsong Pilpres 2024.

Untuk mendukung itu, PBB sendiri akan mempersiapkan infrastruktur partai yang baik karena selama dua tahun belakangan ini kami memantau infrastruktur yang ada di partai melemah.

Pembenahan infrastruktur itu, kata Ferry, akan dilakukan dari tingkat pusat, provinsi, tingkat kota, kabupaten, hingga ke tingkat desa dan kelurahan.

"Karena selama pemantau ini memang lemahnya infrastruktur DPP PBB di daerah masing sangat minim untuk menunjang. Itu yang harus dibenahi dalam menyongsong pemilu 2024 mendatang," jelasnya.

Dengan pembenahan itu juga, tambah dia, PBB ingin mendulang suara lebih agar bisa mengisi parlemen karena perolehan tahun 2014 PBB mendapatkan suara 1,8 juta dengan akumulasi 1,4 persen, dan tahun ini memang turun menjadi 1,1 persen.

"Penurunan itu pun disebabkan oleh banyak hal, terutama tidak solidnya pendukung presiden. Ditambah lagi pemilu kemarin serentak sehingga partai tidak kompak dan menyebabkan perpecahan terjadi," ujarnya.


Baca juga: Muktamar PBB, Yusril terpilih kembali menjadi ketua umum

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019