Pemerintah Kabupaten Tana Toraja menggelar Toraya Maelo Tourism Expo di Atrium Mall Trans Makassar,Kegiatan seni yang akan tampil nanti didatangkan langsung dari Toraja, karena memang tidak sembarang gendang dibunyikan
28-29 September 2019, sebagai rangkaian Pesona Kemilau Toraja yang bakal dihelat pada Desember mendatang di Tana Toraja.
"Toraya Maelo Expo ini dalam rangka 'grand opening' promosi Pesona Kemilau Toraja, pengganti dari Lovely Desember yang kita telah gelar sejak 2017," ungkap Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Pemkab Tana Toraja Rospita Napa pada temu wartawan di Makassar, Sabtu.
Toraya Maelo Tourism Expo 2019 menghadirkan berbagai pegiat seni dari Tana Toraja untuk memperkenalkan budaya setempat secara menyeluruh kepada warga Makassar dan Sulawesi Selatan. Beberapa pemerhati pariwisata dari luar Tana Toraja juga banyak memberikan dukungan sehingga kegiatan itu bisa terlaksana, seperti I’M production dan 3Pro Entertainment.
Pada kegiatan itu, beberapa penenun tampak lihai memperlihatkan cara menenun kain khas asal Tana Toraja yang disaksikan pengunjung Mall Trans. Beberapa gambar destinasi wisata juga dipertontonkan pada kesempatan itu.
"Kenapa kami memilih rangkaian promosi ini di Makassar, karena pusat kunjungan masyarakat Sulsel itu di Makassar. Dan kami ingin mengajak seluruh masyarakat untuk datang ke Pesona Kemilau Toraja dan tahu itu dari Toraya Maelo Tourism Expo," ungkapnya.
Sebagai upaya mempromosikan secara menarik wisata lokal agar sampai mancanegara, Pemkab Tana Toraja menggandeng desainer ternama Indonesia, Mayaratih. Ia telah merancang beberapa karya dari kain tenun khas Toraja sebagai salah satu upaya mempromosikan budaya daerah itu.
"Kami jauh-jauh membawa pegiat seni untuk promosikan Tana Toraja. Kegiatan seni yang akan tampil nanti didatangkan langsung dari Toraja, karena memang tidak sembarang gendang dibunyikan," katanya.
Baca juga: Desa wisata dan homestay dikembangkan di Tana Toraja
Kegiatan itu disebut sejalan dengan program Bupati Tana Toraja yang menyebutkan semakin melestarikan budaya maka semakin menyejahterahkan masyarakat.
Ia mengatakan dengan karya serta produksi kelompok-kelompok tenun tanpa mengubah lokalitas kain, dipastikan bisa memberi sumbangsih terhadap pertumbuhan ekonomi setempat.
Pada kesempatan yang sama, Mayaratih membeberkan 16 desain untuk Pesona Kemilau Toraja, namun khusus pada Maelo Expo akan diperagakan enam karyanya.
Karya itu, katanya, juga menjadi bagian dari mengeksplorasi budaya dan tradisi Tana Toraja dengan menggunakan bahan asli dari kain tenun khas Tana Toraja tanpa menghilangkan original daerah.
"Pertama kali saya ke Toraja saya langsung jatuh cinta kepada budaya dan tradisinya. Saya seolah mendatangi negeri mimpi dan banyak mendapat inspirasi. Salah satunya tongkonan yang mencuri perhatian, ada juga motif tedong, yah semoga koleksi saya bisa diterima dengan baik," ungkapnya.
Bupati Tana Toraja Niko Biringkanae mengatakan Toraya Maelo Tourism Expo 2019 salah satu sarana untuk mengajak masyarakat dalam undangan kekeluargaan bertanda pagar #AyoKeToraja .
“Kami berharap melalui Toraya Maelo Tourism Expo ini menjadikan Tana Toraja yang lebih baik dan berdaya saing, terutama dalam bidang pariwisata ke depan,” katanya.
Baca juga: Pemerintah diharap hidupkan wisata Toraja
Ia mengharapkan iven selama dua hari itu mampu menghadirkan Tana Toraja menjadi sumbu energi pariwisata daratan berbasis budaya, baik secara nasional maupun internasional .
“Lewat iven ini kita berharap juga menjadikan peluang usaha dan investasi dalam mendorong pertumbuhan eknomi rakyat di Tana Toraja,” katanya.
Untuk menambah kemeriahan Toraya Maelo Tourism Expo, pihak penyelenggara juga mendatangkan penampilan bintang tamu pada Sabtu malam, yakni Maria Calista
Sejumlah potensi pariwisata Tana Toraja yang akan dieksplorasi dalam Toraya Maelo Tourism Expo 2019, yakni bernama Toraya Maelo Lokal Product Exhibition, pameran produk lokal Tana Toraja, seperti aksesori, kain Toraja, tas dan sandal berbahan kain tenun Toraja dan anyaman, Toraya Maelo Photo Exhibition, yaitu pameran foto destinasi pariwisata Tana Toraja sebagai bahan promosi dan sosialisasi, Art and Craft Installation, yaitu promosi kekuatan budaya Tana Toraja yang akan memamerkan kesenian khas daerah, seperti kain dan penenunnya serta proses membuat tenun, ukiran dan pengukir serta proses mengukirnya, lukisan, manik-manik, dan anyaman.
Selain itu, Toraja Caffe Booth, yaitu "caffee shop" yang akan memamerkan ragam kopi Toraja dan diisi "tasting dan cupping caffee", Lomba kreasi busana Toraja berbahan dasar tenun Toraja, School Visit dan Activities, yaitu mengedukasi anak-anak tentang kebudayaan Toraja dengan kegiatan menggambar ukiran Toraja pada mobil dan media lain, Stage Activities, yaitu hiburan Toraja dengan menampilkan ragam tarian Toraja, musik tradisional, ma’ lambuk, teater, dan pentas musik.
Baca juga: Sehari di Tanah Raja Surgawi
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019