Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengimbau warganya yang berada di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, tetap tenang dan memastikan diri selalu terpantau aparat keamanan setempat.Tetap tenang di sana dan yakinlah aparat keamanan memberikan perlindungan
"Tetap tenang di sana dan yakinlah aparat keamanan memberikan perlindungan," kata Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak kepada wartawan di Surabaya, Minggu.
Orang nomor dua di Pemprov Jatim itu mengaku belum menerima data pasti berapa jumlah warga Jatim yang berada di Wamena dan beberapa daerah lain di Papua.
Mantan Bupati Trenggalek tersebut juga memastikan pihaknya tidak akan berhenti berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Papua untuk memfasilitasi, termasuk tentang kepulangan mereka ke Jatim.
"Kami terus bergerak memfasilitasi, terutama untuk penjemputan oleh pemerintah. Meski sudah ada yang ke Jatim, tapi sepertinya masih ada warga kami yang belum kembali," katanya.
Sementara itu, sebanyak 40 orang warga Jatim yang sebelumnya tinggal di Wamena telah tiba di Surabaya dan singgah di Asrama Transito Disnakertrans Jatim di Margorejo, untuk kemudian dipulangkan ke rumahnya masing-masing.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang menemuinya memberi santunan berupa uang tunai dan beberapa paket kebutuhan pokok.
"Mereka adalah teman-teman yang kebetulan bekerja di Wamena. Ketika ada kerusuhan dan ada konflik sosial, akhirnya mereka ingin kembali dulu di sini," kata Khofifah.
Selanjutnya, kata dia, Pemprov Jatim akan mengkomunikasikan kembali tentang nasib warga, apakah melanjutkan berdagang dan bekerja di sini atau ada keputusan lain.
Gubernur yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU itu juga menyampaikan bahwa sebagian besar warga Jatim yang saat ini masih berada di Wamena sedang mengungsi di sekitar bandara dengan perlindungan aparat keamanan setempat.
"Kemungkinan besok Bupati Mimika datang. Kami akan koordinasikan bagaimana langkah selanjutnya, terlebih sebagian warga Jatim masih ada juga yang mengungsi di Mimika," kata gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.
Usai bertemu dan berdialog dengan warganya, Khofifah melepas warga tersebut menuju daerah asal masing-masing, antara lain satu bus berisi 28 orang tujuan Kabupaten Sampang, Madura, kemudian dua mobil dengan tujuan masing-masing Kabupaten Lumajang serta Kabupaten Mojokerto.
Baca juga: Wapres JK harap warga Papua terima permintaan maaf pejabat Jatim
Baca juga: Masyarakat Jatim berkomitmen menjaga kebersamaan dengan warga Papua
Baca juga: Khofifah minta maaf pada warga Papua atas kejadian di Surabaya-Malang
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019