• Beranda
  • Berita
  • Wartawan Indonesia kena peluru karet saat liput demonstrasi Hong Kong

Wartawan Indonesia kena peluru karet saat liput demonstrasi Hong Kong

29 September 2019 20:58 WIB
Wartawan Indonesia kena peluru karet saat liput demonstrasi Hong Kong
Perempuan yang diduga wartawan asal Indonesia, Veby Mega Indah (dua dari kanan), mendapat perawatan medis setelah areal dekat matanya kena peluru karet. Veby terluka saat meliput aksi unjuk rasa di daerah Wan Chai, Hong Kong, Minggu. (Unggahan akun @yukisuet1 via Twitter)
Wartawan asal Indonesia dari harian Suara, Veby Mega Indah, tertembak peluru karet di dekat mata saat meliput aksi unjuk rasa di wilayah Wan Chai, Hong Kong, Minggu.

Menurut keterangan tertulis dari Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri, Veby saat ini dalam keadaan sadar dan masih dalam perawatan dokter.

"Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah menugaskan tim Konsulat Jenderal RI di Hong Kong untuk segera memberi bantuan korban di rumah sakit," kata PWNI-BHI Kemlu.

Sejauh ini, tim KJRI Hong Kong telah mendampingi Veby di rumah sakit. Pihak Kemlu menyampaikan pemerintah Indonesia melalui KJRI Hong Kong akan mendampingi dan memberi bantuan selama korban dirawat.

Veby merupakan jurnalis harian Suara, koran berbahasa Indonesia yang terbit di Hong Kong. Wartawan asal Indonesia itu sempat mendokumentasikan video footage detik-detik sebelum ia tertembak. Saat itu, ia merekam video yang menayangkan sejumlah aparat berbaju hitam yang berjaga, dan beberapa wartawan yang berkerumun untuk mengambil gambar.

Video hasil rekaman Veby berikut foto saat dia dirawat oleh petugas medis telah beredar di sosial media Twitter sejak Minggu sore.

Baca juga: Demonstrasi anti-pemerintah ditanggapi pro kontra oleh artis Hong Kong

Baca juga: Hong Kong bersiap hadapi protes akhir pekan sebelum peringatan China

Baca juga: Carrie Lam akan rayakan Hari Nasional China di Beijing

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2019