"Atas nama pemerintah, Presiden Jokowi menyampaikan keprihatinan yang besar terhadap apa yang dialami masyarakat Ambon terkait bencana gempa yang terjadi Kamis," katanya saat mengunjungi pengungsi di lapangan Hatukau Galunggung Kota Ambon, Senin.
Ia mengatakan, kunjungan ke Ambon untuk melihat langsung keadaan pengungsi dan memastikan layanan penanggulangan bencana berjalan dengan baik.
Baca juga: Pascagempa Ambon, PLN pulihkan listrik bertahap
"Sangat manusiawi bagi kita semua mempunyai rasa ketakutan untuk pulang ke rumah dan memilih ke lokasi pengungsian karena trauma, tetapi kondisi sudah membalik alangkah baiknya kembali ke rumah dan melakukan aktivitas seperti biasa ," katanya.
Mensos Agus menyatakan, berdasarkan pengamatan dan pandangan ahli dinyatakan kemungkinan terjadi gempa susulan dengan kekuatan yang lebih besar sangat kecil.
"Pemerintah memang tidak bisa memaksakan masyarakat untuk kembali ke rumah, karena hal ini manusiawi, tetapi sebetulnya sudah tidak ada masalah agar masyarakat kembali ke rumah," ujarnya.
Baca juga: LIPI tampung pengungsi gempa Ambon
Mensos juga berkesempatan berdialog dengan ratusan anak-anak pengungsi, dan mengajak untuk kembali belajar di sekolah.
Dalam percakapan, Menteri menanyakan siapa yang ingin menjadi menteri? tugas menteri itu apa?
Pertanyaan menteri dijawab anak-anak pengungsi dengan sangat antusias.
"Alhamdulillah sudah ada keceriaan di wajah anak-anak Ambon karena bisa bercanda, tetapi belum kembali ke sekolah untuk belajar," katanya.
Ditambahkannya, program layanan psikososial akan diturunkan ke titik bencana di Kota Ambon dan sekitarnya, agar anak-anak pengungsi cepat melupakan kejadian gempa dan hidup normal," kata Mensos.
Selain mengunjungi lokasi pengungsian, Mensos juga mengunjungi korban gempa yang sementara dirawat di RSUD dr Haulussy Ambon dan menyerahkan santunan bagi korban luka-luka.
Baca juga: Korban gempa Ambon asal Waiheru terserang diare
Baca juga: BUMN bantu korban gempa Ambon
Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019