• Beranda
  • Berita
  • 1.261 orang warga yang eksodus dari Jayawijaya, sebut bupati

1.261 orang warga yang eksodus dari Jayawijaya, sebut bupati

30 September 2019 14:56 WIB
1.261 orang warga yang eksodus dari Jayawijaya, sebut bupati
Warga yang menunggu pesawat Hercules di Bandara Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papya, Senin, (30/9/2019). ANTARA/Marius Frisson Yewun/pri

Eksodus sampai 3.000 itu tidak benar. Yang baru keluar datanya sebanyak 1.261 orang, itu data terakhir kemarin

Bupati Jayawijaya, Provinsi Papua Jhon Richard Banua mengatakan warga yang eksodus ke beberapa kabupaten di Papua berjumlah 1.261 orang

"Eksodus sampai 3.000 itu tidak benar. Yang baru keluar datanya sebanyak 1.261 orang, itu data terakhir kemarin," katanya di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Senin.

Ia menjelaskan bahwa sebanyak 1.261 orang yang dievakuasi itu terdiri atas jenazah,keluarga duka, pasien serta ibu dan anak-anak.

Menurut dia  jumlah 1.261 orang itu merupakan data sejak Selasa, (24/9) hingga Minggu, (29/9) pukul 16:30 WIT.

Baca juga: Papua Terkini - TNI bantu evakuasi ribuan warga pendatang dari Wamena

Baca juga: ACT buka posko kemanusiaan untuk korban kerusuhan Wamena di Makassar


Ditambahkannya bahwa khusus untuk laki-laki dewasa akan tetap berada di Jayawijaya sebab situasi keamanan berangsur pulih.

"Selama saya sebagai Bupati, Kapolres dan Dandim masih ada di sini kami masih bisa menjaminkan keamanan," kata Jhon Richard Banua ​​​​​​.

Berdasarkan pantauan, hingga Senin, (30/9) siang, sekitar 300-an warga berada di sekitaran bandara lama untuk menanti pesawat Hercules.

Sebagian dari jumlah itu mendirikan tenda sementara di depan dan halaman Pangkalan Markas TNI AU Wamena, serta di pinggiran jalan menuju bandara lama Wamena.

Baca juga: ACT siap bantu angkut pengungsi korban kerusuhan Wamena

Baca juga: Papua Terkini- Anak korban Wamena bisa sekolah tanpa surat pindah

Baca juga: Papua Terkini- 7.278 warga Jayawijaya masih berada di pengungsian

Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019