BAZNAS bantu pengungsi Wamena

30 September 2019 16:15 WIB
BAZNAS bantu pengungsi Wamena
Konferensi pers Badan Amil Zakat Nasional di Jakarta, Senin (30/9/2019) untuk penanganan tragedi Wamena. (ANTARA/Anom Prihantoro)
Badan Amil Zakat Nasional membantu pengungsi korban bencana sosial kemanusiaan di Wamena, Papua, dengan dua pendekatan yaitu akselerasi bantuan kemanusiaan dan berkomunikasi agar terwujud suasana kondusif.

"Akselerasi penyelesaian konflik untuk melanjutkan aksi penanganan krisis sosial kemanusiaan ini dengan mengaktifkan Crisis Center Baznas," kata Pelaksa Harian Crisis Center BAZNAS untuk Papua Ahmad Fikri dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan pusat krisis itu pernah diaktivasi untuk kasus khusus seperti peristiwa kelaparan Asmat. Aktivasi itu berarti mendayagunakan berbagai potensi BAZNAS untuk menanggulangi persoalan terkait.

"Ini menyangkut nasib sesama anak bangsa dengan jumlah korban yang banyak akibat dari konflik ada. Pusat krisis ini mengaktivasi segala sumber daya untuk memberi layanan masyarakat terdampak," katanya.

Baca juga: ACT siap bantu angkut pengungsi korban kerusuhan Wamena

Fikri mengatakan lewat pusat krisis itu BAZNAS mensinergikan Lembaga Program BAZNAS Tanggap Bencana (BTB), Layanan Aktif BAZNAS (LAB) dan Rumah Sehat BAZNAS (RSB) untuk melayani warga terdampak krisis.

"Melalui tim gabungan ini, diharapkan BAZNAS dapat merespon cepat dan memberikan bantuan yang saat ini sangat diperlukan oleh para pengungsi," katanya.

Fikri mengatakan sejak Jumat (27/9) tim yang terdiri dari personil BAZNAS Pusat, BAZNAS Provinsi Papua dan BAZNAS Kabupaten Mimika terjun ke area pengungsian terdampak tragedi Wamena.

Dia mengatakan bantuan awal Baznas dilakukan dengan mendistribusikan air minum, pakaian layak pakai dan dukungan psikososial di Pangkalan Udara (Lanud) Silas Papare, Jayapura.

Di Lanud Timika, dia mengatakan tim BAZNAS memberikan makanan siap saji, mendirikan dapur umum dan layanan medis. "Selanjutnya, BAZNAS akan meningkatkan layanan pengungsian di lokasi lain, terutama di lingkungan komunitas pendatang serta meningkatkan kapasitas bantuan tim di lokasi pengungsian," kata dia.

Baca juga: Papua Terkini- 7.278 warga Jayawijaya masih berada di pengungsian
Baca juga: Papua Terkini- Wagub jemput pengungsi Sulsel di Bandara Sentani

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019