"Tahun lalu kami berhasil juara dua, untuk tahun ini targetnya juara satu," kata Manajer Tim Bengawan Unmanned Vehicle (UV) Billy Yansa Latif Imamah di Solo, Senin.
Dalam kontes tersebut, Tim Bengawan akan mengikuti tiga kategori kontes, termasuk kontes kapal elektrik, dan sudah mempersiapkan strategi untuk memenangi kontes.
"Ada beberapa perbaikan dan strategi, seperti perbaikan pada bodi dan dimensi kapal, peningkatan kecepatan, juga CC. Jika tahun lalu bisa dioperasikan sekitar 15 sampai 20 menit, tahun ini sudah bisa 30 menit," kata Billy.
Selain mengikuti kontes kapal cepat, Tim Bengawan mengikuti Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2019 di Landasan Udara TNI AL Grati, Pasuruan, Jawa Timur pada sampai 5 Oktober.
Billy mengatakan, Tim Bengawan mengikuti tiga kategori kontes dalam KRTI 2019, yaitu kategori verhicle take off and landing (VTOL) untuk mengedrop dan mengambil barang di lokasi yang ditentukan, balapan pesawat, dan pesawat untuk pemetaan dan pemantauan.
"Keduanya ini merupakan kontes skala nasional bergengsi dan memiliki tahap penyeleksian yang ketat sebelum menjadi finalis. Ada banyak sekali yang mendaftar dan kami berhasil menjadi finalis," katanya.
Rektor UNS Jamal Wiwoho meminta mahasiswanya terus berinovasi dan mengikuti beragam kompetisi.
"Tahun depan ada dua kontes internasional yang ingin kami ikuti di Turki dan Robot Boat di Florida, Amerika Serikat. Kalau hasil dari kompetisi ini baik dan memuaskan, maka tahun depan kami siap ke kontes internasional," katanya.
Baca juga: UGM juara kapal cepat tak berawak nasional
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019