"Sebetulnya, kami sudah dapat sinyal-sinyal positif dari prinsipal. Kami tinggal menunggu kepastiannya saja," kata 4W Marketing Director PT SIS Donny Saputra di sela-sela uji kemudi Jimny di sirkuit Pagedangan, Bumi Serpong Damai, Tangerang, Senin.
"Beberapa presentasi dan meeting dengan mereka sudah ada indikasi menghitung volume dan lain sebagainya untuk bicara detail, investasi, dan lain sebagainya," lanjut dia.
Jika terwujud, Donny mengatakan produksi Jimny tidak bisa seketika itu dilakukan karena butuh waktu persiapan setidaknya hingga dua tahun.
"Kita bicara produksi di sini butuh waktu dua tahunan dari disetujui sampai melakukan produksi," kata dia.
Baca juga: Menguji ketangguhan Suzuki Jimny di medan offroad
Suzuki Indonesia menilai produksi Jimny secara lokal itu untuk memenuhi kebutuhan domestik maupun ekspor yang terbilang cukup tinggi.
Saat ini, kuota Jimny yang didatangkan ke Indonesia tidak sebanding dengan angka pemesanannya yang tinggi, yakni 1 persen dari total produksi Jepang tiap bulannya.
Inden panjang itu, lanjut Donny, rupanya tak hanya terjadi di Indonesia, namun juga di Eropa dan bahkan Jepang sendiri, yang mencapai 26 bulan inden.
"Sebenarnya kejadian ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Seluruh dunia juga sama, bahkan di Jepang juga sama. Jepang itu indennya saat ini sampai 26 bulan. Karena itu kami mengajukan diri untuk bisa produksi di sini karena ekspor juga terbuka," ujarnya.
Baca juga: Banjir permintaan, Suzuki hentikan sementara inden Jimny
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019