• Beranda
  • Berita
  • PLN : Pasokan listrik tambahan ke Bali ditarget rampung tahun 2022

PLN : Pasokan listrik tambahan ke Bali ditarget rampung tahun 2022

30 September 2019 18:26 WIB
PLN : Pasokan listrik tambahan ke Bali ditarget rampung tahun 2022
Pekerja PLN sedang melakukan kegiatan perbaikan di Pembangkit Paiton, Probolinggo Jatim. Proyek listrik JBC akan disuplai dari Pembangkit Paiton ini. (Antara / Abdul Malik Ibrahim)

Saat ini proyek Jawa Bali Connection (JBC) 500 kV sudah mendekati rampung atau sekitar 72 persen

Pasokan listrik tambahan ke Pulau Bali ditarget rampung tahun 2022 dengan dibangunnya menara Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) yang membentang di Selat Bali, yakni dari Banyuwangi (Pulau Jawa) menuju Pulau Bali.

"Saat ini proyek Jawa Bali Connection (JBC) 500 kV sudah mendekati rampung atau sekitar 72 persen, khususnya infrastruktur dari pusat listrik di Paiton menuju Watu Dodol, Banyuwangi," kata Senior Manager Pertanahan & Komunikasi PT PLN UIP JBTB II, Ratih Kusuma Dewi, di Surabaya, Senin.

Ratih mengatakan nantinya dengan rampungnya Jawa Bali Connection diharapkan kehandalan listrik ke Pulau Dewata yang selama ini disuplai melalui jalur bawah laut di Selat Bali bertambah.

"Keberadaan Jawa Bali Connection 500 kV di Selat Bali akan menambah kapasitas listrik ke Pulau Dewata yang saat ini sekitar 360 MW dan melistriki sekitar 360.000 pelanggan, dengan beban puncak mencapai 400 MW," katanya.

Selain itu suplai listrik Jawa Bali Connection  melalui kabel menara SUTET diharapkan bisa mengantisipasi apabila terjadi gangguan listrik ke Bali, sehingga tidak padam total seperti Jakarta beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan total pemasangan tiang pancang listrik dari pusat pembangkit di Paiton menuju Watu Dodol, Banyuwangi mencapai 337 titik tower baru.

Rinciannya, Kabupaten Probolinggo dengan tiga menara baru yang melewati 16 kecamatan enam desa, kemudian Kabupaten Situbondo sebanyak 259 tower yang melewati 15 kecamatan 55 desa, serta Banyuwangi sebanyak 46 tower yang melewati satu kecamatan tujuh desa.

"Untuk tower yang membentang di Selat Bali hingga ke beberapa titik di wilayah Pulau Bali, kewenangannya ada pada PLN pusat. Yang pasti kami pilih yang terbaik, termudah dan termurah," katanya.

Pulau Bali, kata dia, merupakan pelanggan prioritas PLN, seperti wilayah-wilayah lainnya, sehingga butuh tambahan daya untuk kehandalan listrik dan diharapkan akan semakin menggerakkan ekonomi di wilayah itu.

Ratih optimistis pembangunan menara SUTET di kawasan Selat Bali rampung tahun 2022, sebab juga telah didukung masyarakat Bali melalui surat dukungan Gubernur Bali pada pelaksanaan proyek tersebut.

Baca juga: Pascagempa Ambon, PLN pulihkan listrik bertahap

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019