Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, Isnaini Madani, Selasa, mengatakan palembang telah ditetapkan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) RI sebagai kota kreatif terutama subsektor kuliner, sehingga pemkot berupaya mengembangkan sektor tersebut.
"Predikat kota kreatif harus dipertahankan dan ditingkatkan, artinya kualitas kuliner khas tetap harus dijadikan perhatian utama seiring kreasi-kreasi yang dibuat," ujar Isnaini saat membuka Festival Kuliner Palembang Mendunia.
Menurut dia, saat ini bergam kuliner khas Palembang sudah banyak dikreasikan oleh pengusaha-pengusaha setempat, kreasi itu berupa modifikasi bentuk, warna serta rasa, misalnya kreasi pempek.
Selama ini pempek hanya dikenal dengan jenis pempek kapal selam, dos, adaan, lenjer, pistel, keriting, isi tahu, kulit, dan pempek lenggang.
Namun dalam dua tahun terakhir pempek sudah bermutasi menjadi beberapa jenis baru, seperti pempek pelangi, pempek krispi, pempek beranak, pempek jamur, pempek klepon dan pempek sate.
"Bila memang memungkinkan kreasi pempek yang ada akan dipatenkan agar identik dengan palembang, setelah dipatenkan baru bisa diekspor atau dijual ke luar negeri dengan standar mutu terbaik," tambahnya.
Pemkot Palembang mendukung upaya-upaya kreasi kuliner dengan berbagai cara, seperti lewat pagelaran festival-festival dan membuka lebih banyak lagi pusat kuliner khas.
"Seperti yang ada saat ini yakni Lorong Basah Cullinary Night, Pedestrian Sudirman, Kampung Pempek 26 Ilir, Kenten Street, dan lokasi lain akan segera dibuka juga," jelas Isnaini.
Ia berharap dalam lima tahun ke depan pempek dan kuliner khas palembang lainnya sudah eksis di berbagai belahan dunia seperti tenarnya Ramen khas Jepang atau pizza.
"Pempek di luar negeri baru ada kedainya di Belanda, Inggris, Malaysia, Jepang dan Singapura," demikian Isnaini.
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019