Pelari berusia 23 tahun asal Norwegia yang tak terkalahkan pada 14 lomba itu mengalahkan seteru utamanya Rai Benjamin dengan catatan waktu 47,42 detik sedangkan lawannya dari Amerika Serikat itu finis dengan 47,66 detik.
"Ini lomba yang sangat keras," kata Warholm kepada BBC. "Saya sebenarnya merasa jantung saya mau berhenti. Saya tadinya mengira saya akan mati..Ini baru awal dan saya beruntung sekali menang".
Medali perunggu disabet oleh pelari Kepulauan Virgin Inggris, Kyron McMaster, dengan catatan waktu 48,03 detik.
Baca juga: Sidorova juara dunia di tengah polemik federasi atletik Rusia
Warholm merayakan keberhasilan dia ini dengan menggelar victory lap sambil mengenakan topi Viking dan membawa bendera nasional Norwegia.
Warholm yang pada 2017 menjadi juara dunia pertama dari Norwegia sejak Ingrid Kristiansen pada 1987 itu mengakui bahwa kedua pelari yang menempati urutan kedua dan ketiga pada lomba dalam Kejuaraan Dunia Atletik ini akan menjadi penantang paling seriusnya ketika Olimpiade 2020 nanti.
"Di masa depan nanti kedua orang akan lebih sulit dikalahkan," kata dia seperti dikutip AFP.
Baca juga: Christian Taylor bangkit dari kegagalan untuk jadi juara dunia
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2019