• Beranda
  • Berita
  • Apple dan Microsoft dorong Wall Street berakhir lebih tinggi

Apple dan Microsoft dorong Wall Street berakhir lebih tinggi

1 Oktober 2019 06:55 WIB
Apple dan Microsoft dorong Wall Street berakhir lebih tinggi
Ilustrasi: Apple (ANTARA News/Apple)

Apple sedang berjuang untuk membalikkan penyusutan penjualan iPhone di tengah permintaan global yang rendah untuk telepon pintar

Saham-saham di Wall Street lebih tinggi pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), dibantu oleh kenaikan saham-saham teknologi Apple, Microsoft, dan Merck & Co, karena investor mengesampingkan kekhawatiran tentang perang perdagangan AS-China.

Saham Apple Inc naik 2,4 persen setelah Chief Executive Officer Tim Cook mengatakan kepada harian Jerman bahwa penjualan iPhone terbaru perusahaan dimulai dengan awal yang kuat, sementara JP Morgan menaikkan perkiraan volume pengiriman. Apple sedang berjuang untuk membalikkan penyusutan penjualan iPhone di tengah permintaan global yang rendah untuk telepon pintar.

Juga dibantu oleh kenaikan 0,9 persen di Microsoft Corp, indeks teknologi S&P 500 menambahkan 1,0 persen, memimpin sektor-sektor lainnya.

Baca juga: Wall Street berakhir lebih rendah tertekan data ekonomi beragam

Sentimen di Wall Street mendapat dorongan tambahan setelah penasihat perdagangan Gedung Putih Peter Navarro menyatakan laporan bahwa pemerintah Trump mempertimbangkan penghapusan perusahaan China dari bursa saham AS sebagai "berita palsu."

Kekhawatiran terkait laporan-laporan tersebut telah mengirim S&P 500 dan Nasdaq ke level terendah dalam lebih dari tiga minggu pada Jumat (27/9/2019).

"Gagasan menggunakan berbagai jenis pengungkit yang berdampak pada negosiasi perdagangan adalah sesuatu yang akan kita terbiasa," kata Phil Blancato, kepala eksekutif Ladenburg Thalmann Asset Management di New York.

Saham-saham perusahaan China yang tercatat di AS, Alibaba Group Holding Ltd dan Baidu Inc masing-masing naik 0,8 persen dan 1,5 persen.

Putaran berikutnya dari pembicaraan perdagangan berisiko tinggi antara dua ekonomi terbesar dunia itu dijadwalkan pada Oktober.

Indeks-indeks utama Wall Street berada pada akhir September dengan kinerja kuartalan terlemah sepanjang tahun ini, diguncang oleh sejumlah faktor termasuk meningkatnya ketegangan perdagangan AS-China, inversi bagian penting dari kurva imbal hasil AS dan gejolak politik di Washington.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 96,58 poin atau 0,36 persen, menjadi berakhir di 26.916,83 poin. Indeks S&P 500 meningkat 14,95 poin atau 0,50 persen, menjadi ditutup pada 2.976,74 poin. Indeks Komposit Nasdaq bertambah 59,71 poin atau 0,75 persen, menjadi berakhir di 7.999,34 poin.

Untuk bulan ini, S&P 500 naik 1,7 persen, Dow menambahkan 2,1 persen dan Nasdaq naik 0,5 persen. Sedangkan untuk kuartal ketiga, S&P 500 dan Dow naik 1,2 persen, sedangkan Nasdaq turun 0,1 persen.

Merck & Co Inc naik 1,5 persen karena mempresentasikan data yang menjanjikan untuk obat kanker Lynparza, yang dikembangkan dalam kemitraan dengan AstraZeneca PLC Inggris.

Newell Brands Inc melonjak 2,9% setelah SunTrust Robinson Humphrey meningkatkan peringkat pembuat barang-barang rumah tangga menjadi "beli."

Investor minggu ini akan fokus pada laporan ekonomi, termasuk laporan pekerjaan utama dan indeks pembelian manajer (PMI) September dari ISM. Data PMI untuk Agustus menunjukkan kontraksi di sektor manufaktur.

Baca juga: Wall Street berakhir melemah tertekan data ekonomi suram
Baca juga: Wall Street menguat, ditopang lonjakan saham Nike dan data ekonomi AS

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019