• Beranda
  • Berita
  • Pertamina integrasikan PLBC dengan kilang Cilacap

Pertamina integrasikan PLBC dengan kilang Cilacap

1 Oktober 2019 14:01 WIB
Pertamina integrasikan PLBC dengan kilang Cilacap
ARSIP: Pekerja beraktivitas di kawasan kilang PT. Pertamina RU (Refinery Unit) IV Cilacap, Jawa Tengah, Senin (15/7/2018). ANTARA FOTO/Irfan Anshori/foc.

Dengan beroperasinya PLBC, kemampuan produksi produk Pertamax RON 92 Kilang Cilacap meningkat signifikan menjadi 1,6 juta barel per bulan dari sebelumnya 1 juta barel.

PT Pertamina (Persero) resmi mengintegrasikan Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC) dengan Kilang Cilacap existing atau yang sudah beroperasi sebelumnya.

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia PT Pertamina, Ignatius Tallulembang menjelaskan bahwa acara serah terima ini menandai beroperasinya PLBC di bawah pengelolaan Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, yang akan memproduksi lebih banyak bahan bakar minyak gasoline berkualitas standar EURO 4.

“Dengan beroperasinya PLBC, kemampuan produksi produk Pertamax RON 92 Kilang Cilacap meningkat signifikan menjadi 1,6 juta barel per bulan dari sebelumnya 1 juta barel," ujar Ignatius berdasarkan informasi tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Selasa.

Selain itu, lanjut Ignatius, dengan beroperasinya PLBC akan mengurangi impor High Octane Mogas Component (HOMC) sebagai komponen blending produk gasoline secara signifikan sehingga berdampak positif pada upaya pemerintah memperkuat cadangan devisa negara.

PLBC menelan investasi 392 juta dolar As dengan lingkup pekerjaan meliputi pertama Revamping unit Platforming I sehingga kapasitas produksi meningkat 30 persen menjadi 18.6 MBSD.

Baca juga: Pertamina bayarkan kompensasi tahap pertama

Kemudian, pembangunan unit baru LNHT - Isomerization dengan kapasitas design 21.5 MBSD serta pembangunan beberapa unit Utilities dimaksimalkan untuk mendukung unit proses PLBC.

PLBC merupakan lanjutan dari pembangunan Residual Fluid Catalytic Cracker (RFCC) Cilacap, dimana selama 4 tahun pengerjaan proyek, pencapaian jam kerja aman tanpa Lost Time Injury (LTI) adalah lebih dari 17 juta jam kerja.

Saat konstruksi, PLBC menyerap sekitar 2.500 tenaga pekerja, di mana lebih dari 70 persen di antaranya adalah pekerja lokal Cilacap.

Sementara itu, Direktur Pengolahan, Budi Santoso Syarif, mengatakan, Kilang Cilacap merupakan salah satu kilang besar Pertamina yang berperan dalam menjaga swasembada dan kemandirian energi nasional.

"Dengan beroperasinya PLBC yang terintegrasi dengan Kilang Cilacap yang mempunyai kapasitas olah crude sekitar 33,4 persen dari total kapasitas kilang nasional, akan meningkatkan profit kilang Cilacap” ujar Budi Santoso Syarif.
Baca juga: Pertamina dan Aramco sepakat lanjutkan kerja sama Kilang Cilacap
 

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019